Saturday, December 21, 2024
HomeHeadlineMedia Israel akui korban jiwa tentaranya bertambah, Hizbullah terus kirim roket

Media Israel akui korban jiwa tentaranya bertambah, Hizbullah terus kirim roket

Media Israel menyoroti meningkatnya jumlah korban jiwa di kalangan tentara Israel, peluang tercapainya kesepakatan damai di Lebanon dan Gaza, serta kontroversi terkait pernyataan Menteri Pertahanan Yisrael Katz tentang Hizbullah.

Demikian laporan situs Aljazeera Arabic pada Ahad (17/11).

Leah Shoval, reporter bidang militer dari Israel Hayom, melaporkan, sebanyak 894 tentara tewas sejak awal perang, ditambah korban dari kepolisian, aparat keamanan internal (Shin Bet), dan warga sipil.

Sementara itu, reporter urusan militer dari Kanal 13, Alon Ben David, mengungkapkan tentara Israel menghadapi risiko yang terus meningkat.

Kata David, upaya menghilangkan ancaman langsung dari roket dan rudal anti-tank di utara dapat mendorong Israel ke dalam skenario yang pernah dialami sebelumnya.

Kekurangan Personel Militer
Kanal 12 melaporkan bahwa data terbaru dari juru bicara militer menunjukkan adanya kekurangan hingga 10.000 personel, termasuk 7.500 tentara tempur. Upaya untuk merekrut kaum ultra-Ortodoks (Haredi) dilaporkan jauh dari berhasil.

Roy Kais, kepala urusan Arab di Kanal Kan 11, mengatakan Hizbullah masih eksis dan meluncurkan roket secara konsisten.

Kais juga menjelaskan bahwa Hizbullah bersama sekutunya, Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri, serta pemerintah di Beirut, sedang mengupayakan kesepakatan damai yang melibatkan penghentian total tembakan dan penerapan Resolusi PBB 1701 tanpa syarat tambahan yang mengizinkan kebebasan operasi militer Israel di Lebanon pasca-kesepakatan.

Kanal 13 mengkritik langkah Yisrael Katz sejak menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Menurut Kanal 13, kesalahan besar Katz adalah menyatakan kemenangan atas Hizbullah hanya seminggu setelah ia menjabat.

Pernyataan ini dinilai tidak selaras dengan upaya diplomasi Israel, terutama ketika utusan Perdana Menteri sedang berada di Washington untuk membahas gencatan senjata.

Kritik juga diarahkan pada pernyataan Katz bahwa tujuan perang adalah melucuti senjata Hizbullah. Menurut analis, pernyataan ini merugikan posisi Israel dalam negosiasi yang sedang berlangsung.

Leah Shoval menyatakan ada kesenjangan besar antara klaim Katz dan kenyataan perang dengan Hamas dan Hizbullah di lapangan. Katanya, pertempuran di Gaza dan Lebanon masih berlangsung dan biaya yang ditanggung Israel sangat besar.

Media Israel terus menggarisbawahi dilema yang dihadapi pemerintah dan militer di tengah tekanan publik, eskalasi pertempuran, serta upaya internasional untuk mencari jalan keluar dari konflik berkepanjangan ini.

Baca juga: Media Israel: “Kita jadi negara terasing, sementara Lebanon menelan pasukan kita”

Baca juga: Pemimpin Muslim AS kecewa dengan kabinet pro-Israel Donald Trump

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular