Seorang pejabat Mesir mengungkapkan bahwa Mesir dan Qatar tidak sepakat untuk membebaskan semua sandera Israel hingga perang berakhir, demikian laporan yang dikutip oleh kantor berita Ma’an, yang merujuk pada surat kabar Lebanon, Al-Akhbar.
Dia menambahkan bahwa kedua negara ingin memastikan bahwa semua sandera Israel hanya akan diserahkan setelah ada jalur yang jelas yang menjamin bahwa perang tidak akan kembali terjadi.
Pejabat tersebut mencatat bahwa meskipun gencatan senjata relatif stabil, situasinya kini lebih berisiko untuk runtuh daripada sebelumnya.
Dia juga menyebutkan bahwa upaya AS saat ini jelas bertujuan untuk menjaga tekanan pada gerakan perlawanan. Namun, hal ini tidak lagi masuk akal karena mereka telah mematuhi semua ketentuan yang disepakati sebelumnya.
Kairo percaya bahwa persetujuan implisit Hamas untuk tidak hanya mengatur Jalur Gaza dapat membuka jalan bagi pemerintahan alternatif berdasarkan konsensus Palestina hingga pemilu diadakan.
Menurut pejabat tersebut, pendekatan ini merupakan dasar dari strategi Mesir saat ini, yang rencananya akan disampaikan secara prinsip di KTT lima negara Arab di Riyadh pada akhir pekan.