Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, mengecam keras tindakan Israel yang menahan kapal kemanusiaan Madleen. Ia menyatakan bahwa tindakan tersebut tidak mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan.
“Saya atas nama MUI menegaskan bahwa tindakan yang dilakukan oleh Israel adalah tindakan yang sangat tidak terhormat; harus dikecam oleh negara manapun yang cinta dan pembela kemanusiaan dan perdamaian. Sementara apa yang dilakukan kawan-kawan untuk membuka blokade Israel atas bantuan kemanusiaan merupakan cermin nurani dunia bela kemanusiaan,” ucap Sudarnoto dalam pernyataannya kepada Gazamedia.net pada Selasa (10/6).
Guru Besar Ilmu Sejarah Kebudayaan Islam UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta ini menyatakan bahwa berbagai upaya, baik secara politik, diplomatik, hukum, maupun militer, telah dilakukan dan harus terus dilakukan secara lebih terukur.
Ia juga menegaskan pentingnya terus mengupayakan bantuan kemanusiaan melalui berbagai jalur.
“Karena itu krisis dan tragedi politik dan kemanusiaan yang terjadi di Gaza harus dihentikan, apalagi Israel dan juga Amerika sudah ‘stubborn’ atau keras kepala. Penangkapan kapal kemanusiaan Madleen sekali lagi membuktikan sikap stubborn ini,” tutur dia.
Sudarnoto menegaskan bahwa blokade darat dan laut yang dilakukan Israel harus dihentikan, serta harus ada jaminan bahwa bantuan kemanusiaan benar-benar diterima dan dirasakan oleh seluruh warga Gaza.
“Menutup akses dan menghentikan dan juga mengganggu kelancaran arus bantuan kemanusiaan adalah bertentangan dengan hukum internasional,” ujarnya.
Sudarnoto juga menambahkan bahwa tekanan politik dan diplomatik kepada Israel perlu ditingkatkan. Hal serupa juga perlu dilakukan terhadap Amerika Serikat. Salah satu ancaman dan kendala utama ialah veto Amerika di DK PBB.
“Saya berharap KTT tentang Palestina di New York yang akan datang benar-benar membuahkan hasil maksimal memaksa semua pasukan Israel keluar dari tanah Palestina, tahanan warga Gaza dibebaskan, bantuan kemanusiaan seluruhnya bisa sampai dan diterima warga Gaza, permanent ceasefire benar-benar efektif, dan kemerdekaan Palestina terwujud,” tutup Sudarnoto.