Tuesday, April 8, 2025
HomeBeritaNetanyahu: Israel sedang persiapkan diri untuk lanjutkan perang

Netanyahu: Israel sedang persiapkan diri untuk lanjutkan perang

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan bahwa Tel Aviv tengah “mempersiapkan tahap berikutnya dari perang,” dan bertekad untuk terus berjuang hingga “mencapai semua tujuan kemenangan.”

Pernyataan ini disampaikan Netanyahu dalam pidato di hadapan anggota Knesset pada Senin malam kemarin, setelah 40 anggota Knesset (dari 120 orang) menandatangani surat pemanggilan untuknya.

Pemanggilan itu dilakukan dalam rangka membahas pembentukan komite penyelidikan terkait peristiwa 7 Oktober 2023.

Netanyahu memulai pidatonya dengan mengatakan, “Kami sedang mempersiapkan tahap selanjutnya dari perang—di tujuh front.”

“Kami tidak akan berhenti sampai semua tujuan kami tercapai—mengembalikan seluruh sandera, menghancurkan kekuatan militer dan pemerintahan Hamas, serta memastikan Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel,” tambahnya seperti dilansir Middle East Monitor.

Netanyahu juga menyatakan bahwa Israel berhasil memulihkan beberapa sandera melalui kesepakatan dengan Hamas. Ia mengingatkan bahwa sebelumnya banyak yang meragukan kemampuan Israel untuk memulihkan bahkan satu orang pun.

Sebagian anggota Knesset dari oposisi memilih untuk memboikot pidato Netanyahu di Knesset.

Di awal pidatonya, Netanyahu menyampaikan ucapan kepada keluarga sandera Israel. Namun, anggota Knesset dari Partai Buruh, Gila Kariv, berteriak, “Ini keluarga yang berduka! Anda bahkan tidak tahu!” Netanyahu pun menjawab dengan tegas, “Saya sangat tahu apa rasanya menjadi keluarga yang berduka. Malu kamu!”

Netanyahu juga mengklaim bahwa Hamas semakin keras kepala setelah Israel menerima kerangka Witkoff, sebuah usulan dari utusan khusus AS untuk Timur Tengah yang mengusulkan perpanjangan fase pertama gencatan senjata selama enam minggu pada bulan Ramadan.

Menurut Netanyahu, Israel tidak melanggar kesepakatan dengan Hamas, namun mereka tetap siap untuk melanjutkan pertempuran jika diperlukan. Ia menambahkan, Israel bisa kembali berperang pada hari ke-42 jika negosiasi dianggap tidak membuahkan hasil.

Dalam pidatonya, Netanyahu juga mengancam Hamas dengan “konsekuensi yang tak terbayangkan” jika mereka tidak mengembalikan sandera-sandera yang ditahan.

Pidato Netanyahu sempat terhenti beberapa kali akibat interupsi dan teriakan dari anggota Knesset oposisi. Netanyahu menuduh mereka menyebarkan “berita palsu” yang justru memperkuat tekad Hamas dan merugikan upaya negosiasi sandera. “Kalian klaim kami menggagalkan kesepakatan? Itu bohong besar,” tegasnya.

Di sisi lain, Kantor Media Pemerintah Gaza mengungkapkan bahwa sejak gencatan senjata dimulai pada 19 Januari, tentara Israel telah melanggar lebih dari 900 kali kesepakatan tersebut, mengakibatkan ratusan warga Palestina tewas atau terluka di berbagai wilayah Gaza.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular