Tuesday, April 8, 2025
HomeBeritaPakar militer: Roket Hamas guncang Israel, bukti pejuang masih kuat lawan penjajah

Pakar militer: Roket Hamas guncang Israel, bukti pejuang masih kuat lawan penjajah

 

Ahli militer, Brigadir Jenderal Elias Hanna, mengungkapkan bahwa serangan roket yang diluncurkan oleh kelompok perlawanan menuju Asdod, selatan Israel, bertujuan untuk merubah keseimbangan kekuatan dan sebagai respons terhadap strategi baru Israel yang mengancam akan menguasai wilayah Gaza.

Hanna menilai serangan tersebut memiliki pesan politis dan militer yang jelas, yaitu memperingatkan terhadap tindakan militer Israel di wilayah utara, tengah, dan selatan Gaza.

Menurut Hanna, meskipun perang telah berlangsung selama 18 bulan, kelompok perlawanan, khususnya Hamas dan sayap militernya, Brigade Izz ad-Din al-Qassam, masih memiliki kemampuan untuk melancarkan serangan terhadap wilayah Israel.

Ia menambahkan, roket-roket tersebut juga berfungsi untuk mencegah kembalinya para pemukim Israel ke wilayah sekitarnya di Gaza.

Setelah serangan roket yang terjadi pada Ahad malam (6/4), yang dikenal sebagai serangan terbesar dalam enam bulan terakhir, Brigade al-Qassam mengumumkan bahwa mereka menargetkan kota Asdod sebagai respons terhadap “pembantaian yang dilakukan oleh pasukan Zionis terhadap warga sipil.”

Tentara Israel mengklaim telah mendeteksi sekitar 10 roket yang diluncurkan dari Gaza, sebagian besar berhasil dihancurkan oleh sistem pertahanan Iron Dome.

Namun, beberapa laporan menyebutkan adanya kerusakan langsung di kota Ashkelon, dengan tiga orang dilaporkan terluka dan dilarikan ke rumah sakit.

Lebih lanjut, Hanna mengungkapkan bahwa meskipun Israel berusaha untuk menghabisi Hamas dan Brigade al-Qassam, mereka belum berhasil menghancurkan kekuatan perlawanan ini.

Hal ini semakin menegaskan bahwa meskipun pasukan Israel melancarkan berbagai serangan, kelompok perlawanan masih memiliki kemampuan untuk memberikan tekanan besar, seperti yang terlihat dalam penghancuran kendaraan militer Israel di wilayah Shuja’iyya, Gaza.

Meskipun demikian, Hanna menjelaskan bahwa perlawanan Hamas tidak melibatkan pertempuran langsung dengan pasukan Israel di dalam Gaza, karena mereka tengah menghemat sumber daya dan persiapan untuk menghadapi fase berikutnya dalam konflik yang terus berlanjut ini.

Pada Maret lalu, Brigade al-Qassam juga meluncurkan serangan besar ke Tel Aviv sebagai respons terhadap eskalasi pertempuran. Seiring berjalannya waktu, Israel mengumumkan perluasan operasi militernya di Gaza, dengan rencana untuk menguasai wilayah lebih luas di sektor tersebut, yang akan digabungkan dengan zona-zona keamanan Israel.

Perkembangan ini mencerminkan ketegangan yang semakin meningkat, dengan kedua belah pihak menunjukkan komitmen untuk terus mempertahankan posisi mereka dalam konflik yang telah berlangsung lama ini.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular