Wednesday, September 3, 2025
HomeBeritaPBB sambut kehadiran Solidarity Flotilla untuk Gaza

PBB sambut kehadiran Solidarity Flotilla untuk Gaza

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan dukungan terhadap inisiatif Armada Keteguhan Global (Global Solidarity Flotilla) yang berangkat dari sejumlah pelabuhan Eropa menuju Gaza.

Armada ini digagas untuk menembus blokade Israel dan mengantarkan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di wilayah yang terkepung.

“Pada prinsipnya, PBB menyambut setiap inisiatif yang dapat membantu menyalurkan lebih banyak bantuan bagi penduduk Gaza, asalkan sesuai dengan prinsip kemanusiaan dan menjunjung martabat manusia,” ujar Jensa Laerke, juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Selasa (2/9/2025), kepada kantor berita Anadolu.

Sekitar 20 kapal pertama telah berangkat dari Barcelona, Spanyol, pada Minggu (31/8). Armada ini disusul konvoi lain dari pelabuhan Genoa, Italia, sehari kemudian.

Selanjutnya, pada 4 September mendatang, rombongan kapal dari Tunisia akan bergabung sebelum melanjutkan pelayaran ke Gaza.

Armada tersebut terdiri dari gabungan sejumlah organisasi internasional, antara lain Freedom Flotilla Coalition, Global Gaza Movement, Convoy of Resilience, serta organisasi Courage Nusantara asal Malaysia.

Peralatan dan peserta

Menurut Al Jazeera, armada ini melibatkan ribuan aktivis dari 50 negara, termasuk sejumlah anggota parlemen Eropa dan tokoh masyarakat.

Perjalanan menuju Gaza diperkirakan memakan waktu sekitar dua pekan. Selama persiapan, penyelenggara menggalang dana untuk menyediakan pasokan medis dan kebutuhan darurat lainnya.

Sejak 2 Maret lalu, Israel menutup seluruh jalur darat menuju Gaza dan melarang masuknya bantuan kemanusiaan, kendati truk-truk bantuan menumpuk di perbatasan.

Dalam beberapa pekan terakhir, Israel hanya mengizinkan sebagian kecil bantuan masuk, jauh dari cukup untuk menutup kebutuhan lebih dari 2 juta penduduk yang menghadapi krisis pangan parah.

Pemerintah Gaza menuduh sebagian besar truk bantuan yang diizinkan masuk justru dijarah kelompok bersenjata yang mendapat perlindungan Israel.

Akibatnya, kelaparan meluas dan menyebabkan ratusan kematian, terutama pada anak-anak dan kelompok rentan.

Dengan kondisi tersebut, kehadiran Armada Keteguhan menjadi sorotan global, bukan hanya sebagai misi kemanusiaan, tetapi juga sebagai bentuk protes terhadap blokade yang dinilai ilegal dan tidak manusiawi.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular