Tuesday, April 30, 2024
HomeBeritaPalestinaPengadilan perintahkan Belanda setop ekspor onderdil F-35 ke Israel

Pengadilan perintahkan Belanda setop ekspor onderdil F-35 ke Israel

Pengadilan Tinggi Den Haag pada Senin (12/2) mengeluarkan putusan yang memerintahkan Pemerintah Belanda agar menghentikan ekspor suku cadang jet tempur F-35 ke Israel karena dikhawatirkan digunakan untuk kejahatan perang di Gaza.

Sebelumnya, organisasi advokasi HAM bernama Oxfam Novib pada Oktober lalu membawa perkara tersebut ke tingkat pengadilan negeri namun kasusnya ditolak.

Jet tempur F-35 Angkatan Udara Israel terbang saat demonstrasi udara pada upacara wisuda pilot Angkatan Udara Israel di pangkalan udara Hatzerim di Israel selatan, 27 Desember 2017. REUTERS/Amir Cohen
Jet tempur F-35 Angkatan Udara Israel terbang saat demonstrasi udara pada upacara wisuda pilot Angkatan Udara Israel di pangkalan udara Hatzerim di Israel selatan, 27 Desember 2017. REUTERS/Amir Cohen

Oxfam kemudian mengajukan banding ke tingkat yang lebih tinggi ke Pengadilan Tinggi Den Haag, dengan permohonan penghentian ekspor onderdil atau suku cadang F-35 oleh Pemerintah Belanda ke Israel.

“Tidak dapat terbantahkan lagi bahwa ada bahaya nyata dari ekspor suku cadang F-35 yang digunakan untuk tindakan pelanggaran berat terhadap hukum kemanusiaan,” bunyi putusan pengadilannya, melansir Reuters.

Oxfam dan sejumlah advokat HAM lainnya memiliki argumen, ekspor tersebut akan membuat Den Haag ikut andil dalam kejahatan perang lantaran jet-jet F-35 buatan AS tersebut digunakan rezim Zionis Israel dalam agresinya ke Gaza.

Belanda merupakan salah satu tempat penyimpanan suku cadang F-35 di Eropa dan menjadi distributor ke negara-negara yang memintanya, termasuk Israel.

Melansir Reuters, Den Haag dilaporkan telah melakukan satu pengiriman suku cadang F-35 ke Israel sejak pecah perang di Gaza 7 Oktober lalu.

Amar putusan Pengadilan Tinggi Den Haag ini dikeluarkan di tengah ancaman Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk memperluas operasi darat pasukan Zionis hingga ke Rafah, wilayah selatan Gaza yang menjadi dataran pengungsian bagi 1,4 juta penduduk Palestina.

Lockheed Martin, perusahaan Amerika yang merancang F-35 mengatakan, pihaknya akan mengkaji ulang konsekuensi putusan Den Haag terhadap rantai pasokannya.

Kendati demikian, perusahaan tersebut menyatakan akan tetap mendukung Pemerintah Amerika dan sekutunya kapanpun dibutuhkan.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular