Situs Times of Israel melaporkan, polisi militer menggerebek rumah tahanan di Israel selatan pada Senin (29/7) untuk menangkap tentara yang diduga terlibat dalam penyiksaan serius terhadap seorang tahanan Palestina. Insiden ini memicu protes dari para politisi sayap kanan.
Rekaman video menunjukkan argumen sengit antara tentara dan penyelidik Polisi Militer di pangkalan militer Sde Teiman.
Polisi Militer berusaha menahan sepuluh tentara yang menjaga tahanan dari Jalur Gaza, sebagai bagian dari penyelidikan atas dugaan “penyiksaan serius terhadap tahanan,” kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Sembilan tentara dibawa untuk diinterogasi oleh Polisi Militer. Sementara tersangka kesepuluh belum segera ditahan. IDF menyatakan penyelidikan ini dibuka atas perintah dari Jaksa Agung Militer, Mayjen Yifat Tomer-Yerushalmi.
Penyelidikan dimulai setelah seorang tahanan Palestina dibawa dari pangkalan ke rumah sakit dengan tanda-tanda penyiksaan serius, termasuk di bagian anus.
Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir dan anggota partainya yang berhaluan kanan ekstrem, Otzma Yehudit, mengumumkan bahwa mereka akan menuju ke fasilitas di Israel selatan untuk memprotes penahanan tentara tersebut.
“Polisi Militer yang datang untuk menangkap pahlawan terbaik kita di Sde Teiman sungguh memalukan,” kata Ben Gvir, yang kementeriannya mengontrol Polisi Israel dan Layanan Penjara Israel.
Para politisi sayap kanan kemudian mendesak pendukungnya untuk datang dan memprotes di fasilitas penahanan tempat para tentara ditahan.
Sejumlah anggota parlemen dan aktivis sayap kanan, termasuk MK Zvi Succot dari partai ultra-nasionalis Zionis Religius, memaksa masuk ke pangkalan di tengah protes mereka.
Dalam sebuah video di pangkalan tersebut, Succot menyatakan bahwa “kita tidak bisa menyelidiki tentara sebelum menyelidiki mereka yang gagal” mencegah insiden 7 Oktober.
Succot mengatakan kepada para pengunjuk rasa: “Kita tidak memiliki tentara lain, ini adalah demonstrasi penting.”
Baca juga: Tentara cadangan Israel tolak bertugas kembali di Gaza
Baca juga: Jumlah tentara Israel yang cari dukungan psikologis naik enam kali lipat