Saturday, July 5, 2025
HomeBeritaPrajurit Israel alami gangguan psikologis selama perang Gaza

Prajurit Israel alami gangguan psikologis selama perang Gaza

Lima prajurit Israel mengungkapkan kesaksian yang menggambarkan tekanan psikologis mendalam dan ketakutan yang mereka alami selama bertugas dalam operasi militer Israel di Jalur Gaza. Pengakuan mereka, yang dimuat dalam surat kabar Haaretz, sangat kontras dengan narasi resmi militer Israel mengenai jalannya perang.

Salah satu prajurit, Or, 20 tahun, seorang tentara pengintai dari pasukan parasut, menceritakan pengalamannya saat mendekati reruntuhan sebuah rumah di Khan Younis, Gaza Selatan, yang sebelumnya menjadi sasaran serangan udara Israel.

“Di antara puing-puing — yang dulunya adalah dinding — kami menemukan lima, mungkin enam jasad. Lalat ada di mana-mana, dan saya pikir anjing-anjing telah mencabik-cabik tubuh mereka. Hampir tidak ada yang tersisa,” kata Or.

“Dua dari mereka adalah anak-anak kecil — saya melihat tulang-tulang mereka. Itu sangat mengerikan, tak terlupakan, dan terus menghantui saya hingga hari ini,” tambahnya.

Bau kematian yang tak hilang

Ia mengungkapkan bahwa aroma kematian begitu kuat hingga melekat pada tubuh dan pakaian, bahkan setelah berulang kali menyemprotkan pewangi tubuh.

“Saya masih ingat baunya — seperti mengambil alih tubuh saya, menempel di pakaian. Meski saya menyemprotkan deodoran tanpa henti malam itu, baunya tetap tidak hilang,” tuturnya.

Beberapa hari kemudian, Or kembali dikerahkan ke perbatasan Gaza tanpa ada kejelasan kapan akan kembali.

“Kami mengemas perlengkapan dan memuatnya ke Humvee untuk kembali masuk. Saya ingin melompat turun. Saya ingin lari — tapi saya tidak punya keberanian,” ujarnya.

Hidup dalam mimpi buruk

Selama penempatan ulang tersebut, Or menggambarkan kondisi yang sangat berat secara fisik dan mental.

“Seminggu lagi dipenuhi ledakan. Seminggu lagi dengan kaus kaki menempel di kulit, panas yang bahkan tak bisa saya jelaskan. Sebuah mimpi buruk yang hidup. Saya hanya ingin semua ini segera berakhir — tolong,” katanya.

Kesaksian-kesaksian ini memberikan gambaran berbeda dari citra militer Israel yang selama ini digambarkan sebagai pasukan yang terorganisir dan siap tempur. Sebaliknya, mereka menunjukkan adanya tekanan mental yang sangat tinggi di antara para prajurit, khususnya mereka yang terlibat langsung dalam pertempuran di Gaza.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular