Tuesday, November 19, 2024
HomeBeritaReporters Without Borders kecam Israel atas Label 'teroris' untuk jurnalis Gaza

Reporters Without Borders kecam Israel atas Label ‘teroris’ untuk jurnalis Gaza

kami memiliki alasan kuat untuk meyakini bahwa sejumlah besar dari sekitar 140 jurnalis yang telah tewas mungkin sengaja dibunuh

Direktur Jenderal Reporters Without Borders (RSF), Thibaut Bruttin, menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap tindakan Israel yang melabeli jurnalis di Gaza sebagai “teroris.”

“Kami melihat upaya Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menggambarkan jurnalis Palestina sebagai teroris. Tren ini sangat mengkhawatirkan,” ungkap Bruttin dalam wawancaranya dengan kantor berita Anadolu.

Bruttin juga mengecam serangan terhadap jurnalis di Gaza yang, sejak 7 Oktober 2023, telah menjadi sasaran serangan masif Israel.

Ia menyoroti situasi yang sangat berbahaya bagi jurnalis lokal yang harus meliput konflik di bawah ancaman langsung, tanpa adanya kehadiran media internasional di lapangan.

Bruttin menegaskan, komunitas internasional memiliki tanggung jawab untuk menekan Israel agar mengubah kebijakan militernya terhadap perlindungan jurnalis.

“Saat ini, kami memiliki alasan kuat untuk meyakini bahwa sejumlah besar dari sekitar 140 jurnalis yang telah tewas mungkin sengaja dibunuh,” ujar Bruttin.

Menghalangi Suara Jurnalis

Ia juga mengkritik Israel atas langkahnya untuk menggambarkan jurnalis Palestina sebagai bagian dari ancaman terorisme. “Kini, IDF tidak hanya gagal melindungi jurnalis, tetapi juga secara terang-terangan berbohong dengan menyebut mereka sebagai teroris,” lanjutnya.

Selain ancaman langsung terhadap nyawa mereka, jurnalis di Gaza juga menghadapi kondisi yang semakin buruk akibat kekurangan air, makanan, dan listrik. Bruttin menyebut, meski situasinya sangat menantang, jurnalis Palestina tetap melaporkan perkembangan konflik, bahkan dengan risiko besar bagi keselamatan mereka.

Ia membandingkan situasi ini dengan konflik lain, seperti perang di Irak, yang juga menjadi “mimpi buruk” bagi jurnalis. Namun, ia menegaskan bahwa sifat konflik di Gaza sangat unik dan membutuhkan perhatian khusus.

Bruttin memperingatkan bahwa upaya untuk membungkam jurnalis di Gaza akan sangat menghalangi upaya pelaporan konflik ini secara transparan.

“Kami tidak hanya prihatin terhadap risiko fisik yang dihadapi jurnalis, tetapi juga dampak lebih luas dari hilangnya akses publik terhadap informasi yang objektif,” tegasnya.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular