Dua wanita dan seorang polisi tewas, serta delapan pemukim Israel lainnya terluka ketika seseorang membuka tembakan ke kendaraan-kendaraan di Tepi Barat utara pada Senin pagi, menurut keterangan militer dan medis seperti dilansir Times of Israel
Serangan terjadi di desa Al-Funduq, dekat pemukiman Israel Kedumim, di timur kota Qalqilya, menurut Magen David Adom, badan rescue Israel seperti dilaporkan The New Arab.
Korban tewas diidentifikasi sebagai Sersan Kepala Elad Yaakov Winkelstein, seorang polisi, serta Rachel Cohen dan Aliza Raiz.
Militer Israel mengklaim dua pria bersenjata Palestina menembaki bus tersebut. Pasukan Israel pun langsung meluncurkan pencarian untuk menangkap pelaku dan menutup pos pemeriksaan di wilayah timur Qalqilya dan selatan Nablus.
Winkelstein, 35, ayah dua anak dari kota utara Ein HaNatziv, adalah seorang penyidik di kantor polisi Ariel. Dia sedang tidak bertugas saat serangan itu terjadi.
Salah satu putra Winkelstein berada di dalam mobil ketika ia diserang, tetapi tidak terluka secara fisik.
Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich menyerukan penghancuran kota-kota Palestina di Tepi Barat yang diduduki, seperti yang terjadi di Gaza. Smotrich menulis di X, “Funduq, Nablus, dan Jenin harus seperti Jabalya.”
Sementara itu, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir menyerukan agar Israel menghentikan kerja sama dengan Otoritas Palestina (PA).
“PA mendukung teror, hentikan semua kerja sama dengan mereka. Pasang lebih banyak pos pemeriksaan dan tutup jalan-jalan, karena hak hidup pemukim lebih penting daripada kebebasan bergerak warga PA,” katanya.
Setelah serangan tersebut, pemukim Israel menyerang kendaraan Palestina di dekat desa Burin, selatan Nablus, yang berdekatan dengan pemukiman Yitzhar.
Selain itu, pemukim Israel juga menyerang Sekolah Menengah Campuran Bardala di desa Bardala, Tepi Barat utara, menurut laporan Wafa, kantor berita Palestina.
Di Gaza, serangan udara Israel terus berlangsung meski pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan Hamas masih berlangsung di Doha, Qatar.
Serangan tersebut menewaskan 14 orang pada Senin pagi, termasuk serangan udara yang membunuh empat orang di utara Gaza City dan serangan drone di Gaza tengah yang menewaskan dua orang, termasuk seorang anak.
Di Doha, Israel dan Hamas dilaporkan telah menyetujui daftar 34 sandera yang akan dibebaskan dalam tahap pertama kesepakatan gencatan senjata, menurut pejabat Hamas.
Namun, kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengungkapkan bahwa mereka belum menerima konfirmasi mengenai apakah sandera-sandera tersebut masih hidup.
Perang yang telah berlangsung selama 15 bulan ini telah menewaskan 45.805 orang di Gaza dan melukai 109.064 orang lainnya.