Monday, July 7, 2025
HomeBeritaSerangan udara Israel di Gaza tewaskan 81 warga, termasuk anak-anak

Serangan udara Israel di Gaza tewaskan 81 warga, termasuk anak-anak

Sedikitnya 81 warga Palestina, termasuk anak-anak, dilaporkan tewas akibat serangkaian serangan udara yang dilakukan militer Israel di berbagai wilayah Jalur Gaza pada Minggu (6/7/2025), menurut sumber medis dan laporan media lokal.

Di Gaza City, 25 orang dilaporkan meninggal dunia setelah dua rumah yang menjadi tempat berlindung bagi keluarga pengungsi di kawasan Sheikh Radwan dan Al-Nasr dihantam serangan udara. Sumber medis menyebutkan bahwa sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak yang tengah tertidur saat serangan terjadi. Sejumlah warga masih dilaporkan terjebak di bawah reruntuhan.

Di bagian tengah Gaza, pasukan Israel menembaki sekelompok warga sipil di titik distribusi bantuan dekat Wadi Gaza. Menurut pernyataan dari Rumah Sakit Al-Awda, empat orang tewas dan sedikitnya 25 lainnya luka-luka dalam insiden tersebut.

Serangan udara di dua lokasi keramaian sipil lainnya—masing-masing di Gaza City dan kamp pengungsi Nuseirat—mengakibatkan enam orang meninggal dunia dan beberapa lainnya mengalami luka.

Sebuah serangan drone Israel di kawasan Al-Saftawi, utara Gaza City, juga menewaskan tiga saudara laki-laki saat mereka berada di dalam mobil. Serangan serupa di sebuah tenda pengungsian di Sheikh Radwan menewaskan tiga orang dan melukai lainnya, menurut pejabat kesehatan.

Di kamp pengungsi Shati, barat Gaza City, tujuh orang termasuk anak-anak dilaporkan tewas setelah sebuah sekolah yang dialihfungsikan menjadi tempat penampungan diserang. Petugas medis dari Rumah Sakit Al-Shifa menyatakan bahwa beberapa jenazah tiba dalam kondisi tidak utuh, sementara puluhan korban luka lainnya dirawat akibat kepadatan di tempat pengungsian tersebut.

Serangan juga dilaporkan terjadi di wilayah Al-Tuffah di Gaza City, yang menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai lainnya. Tim medis masih kesulitan menjangkau para korban yang terperangkap akibat situasi keamanan yang berbahaya.

Di selatan Gaza, tepatnya di wilayah Al-Mawasi, Khan Younis, setidaknya 10 orang, termasuk anak-anak dan seorang perempuan hamil, tewas dalam dua serangan udara yang menyasar tenda-tenda pengungsi. Petugas medis dari Rumah Sakit Nasser dan Rumah Sakit Lapangan Kuwait melaporkan bahwa empat jenazah lainnya, termasuk tiga anak-anak, ditemukan dari reruntuhan tenda dekat Masjid Al-Albani.

Di kamp pengungsi Nuseirat, sebuah serangan drone dilaporkan menewaskan delapan orang dari satu keluarga. Di lokasi yang sama, tiga orang lainnya meninggal dunia dalam serangan terpisah terhadap sebuah rumah. Upaya penyelamatan korban yang masih tertimbun reruntuhan masih terus dilakukan.

Selain itu, pasukan Israel juga dikabarkan menggempur sejumlah struktur sipil dan pemukiman di bagian timur Gaza City serta wilayah utara Gaza sepanjang malam. Penduduk melaporkan suara ledakan terus menerus selama beberapa jam.

Di lepas pantai Deir al-Balah, seorang nelayan Palestina terluka akibat terkena tembakan dari proyektil Israel saat sedang bekerja di laut.

Sejak dimulainya operasi militer pada Oktober 2023, jumlah korban jiwa di Gaza telah melampaui 57.400 orang, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, menurut data otoritas setempat.

Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait operasi militernya di Gaza, yang menuai kecaman luas dari masyarakat internasional.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular