tawanan
Menang !!! Hisyampun Bebas Dari Penjara Israel
GAZA MEDIA, AL-QUDS – Tahanan Palestina di Penjara Israel, Hisyam Abu Hawas akhirnya berhasil meraih kebebasannya setelah memenangkan pertempuran “Aksi mogok makan” yang ia jalani selama 141 hari berturut-turut.
keluarga sang Tahanan mengumumkan bahwa anak nya telah memenangkan pertempuran melawan Israel setelah pengadilan penjajah memutuskan untuk melepaskan Hisyam terhitung tanggal 26 februari mendatang.
Sementara itu, Khaled Mahajna, pengacara Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan, mengumumkan bahwa tahanan, Abu Hawash, mengumumkan penghentian mogok makannya setelah dia dibebaskan.
Dia juga menekankan bahwa pertempuran Abu Hawash membawa kembali isu gerakan tawanan kepermukaan, khususnya masalah penahanan administratif, terlepas dari semua tantangan yang dia dan rekan-rekan terdahulu nya hadapi dengan melakukan aksi mogok makan.
Dalam konteks serupa, Gerakan Hamas di Gaza mengatakan dalam pernyataan tertulis yang diterima oleh Gazamedia, “Kami ucapkan selamat kepada pahlawan kami, Hisyam Abu Hawas, atas kemenangannya di dalam penjara Israel dalam pertempuran aksi mogok makan.
Hamas juga mengatakan, “Hisyam Abu Hawas lagi-lagi membuktikan kemampuan warga Palestina untuk bertahan, kemauan keras yang tak pernah padam dan mampu menghadapi tantangan hingga meraih kemenangan secara paksa dari pihak penjajah.”[]
Rashiq: Kebijakan Represif Israel Remehkan Nilai Pertukaran Tawanan
GAZA MEDIA, BEIRUT – Anggota biro politik Hamas Izzat Rashiq mengatakan, “Tindakan represif Israel terhadap para tawanan, ditujukan untuk meremehkan nilai pertukaran tawanan terbaru.”
Dalam wawancara dengan radio Suara Palestina, Rashiq menegaskan, sarana yang ditempus zionis ini tak akan bisa menekan perlawanan maupun para tawanan, seperti dikutip dari Palinfo, Jum’at (24/12).
Tindakan represif terhadap para tawanan Palestina, merupakan metode yang terus berlanjut, namun meningkat dari waktu ke waktu, dan pihak zionis berada dalam krisis di setiap eskalasinya.
Membebaskan para tawanan dan mengosongkan penjara zionis merupakan prioritas utama Hamas. Kepada para tawanan, Rashiq menegaskan bahwa pejuang perlawanan bersama elemen bangsa akan terus memperjuangkan kebebasan para tawanan dari penjara Israel, kalian tetap berada di hati bangsa, persoalan tawanan merupakan persoalan kemanusiaan yang adil dan disepakati semua pihak.
Rashiq menyatakan, persoalan tawanan sebagai persoalan nasional, yang harus diperjuangkan secara politik, diplomasi dan media, serta memboikot dan menghukum penjajah.
Perjuangan diplomasi mendorong solidaritas untuk para tawanan, dan menuntut untuk menyeret mereka ke pengadilan internasional atas kejahatan perang dan kejahatannya kepada para tawanan Palestina.
Karena itu sangat penting mengefektifkan diplomasi media di samping diplomasi politik untuk membongkar pelanggaran Israel terhadap mereka, ujar Rashiq.
Para tawanan Palestina di penjara Israel merupakan symbol persatuan bangsa Palestina, yang mendapat dukungan segenap elemen bangsa.
Rashiq menyampaikan apresiasi kepada para tawanan mulia, yang tetap gigih dan sabar dalam menghadapi kezaliman dan teror pihak penjara Israel.[]
Pasukan Israel Serbu Barat Jenin, 2 Rumah Keluarga Tawanan Digrebek
GAZA MEDIA, JENIN – Pasukan besar tentara pendudukan Israel pada Ahad (19/12/2021) petang menyerbu kota al-Saila al-Harithiya, yang terletak di sebelah barat Jenin, seperti dikutip dari Palinfo, Senin (20/12).
Sumber-sumber lokal Palestina melaporkan bahwa lebih dari 20 kendaraan militer pendudukan Israel menyerbu al-Saila al-Harithiya. Mereka menggerebek rumah Ahmed Muhammad Yassin Jaradat, ayah dari dua tawanan, Ghaith dan Omar, setelah mereka mengerahkan penembak jitu di atap rumah.
Sumber-sumber ini menambahkan bahwa pasukan pendudukan Israel mengukur rumah keluarga dua tawanan, Ghaith dan Omar, dan rumah paman mereka, tawanan Muhammad Youssef Jaradat.
Otoritas pendudukan Israel mengklaim bahwa dua bersaudara, Ghaith dan Omar, melakukan aksi pembunuhan terhadap seorang pemukim Israel di dekat permukiman Homeish yang “sudah dikosongkan”, di selatan Jenin, beberapa hari yang lalu.
Pasukan pendudukan Israel menangkap dua bersaudara, Ghaith dan Omar, dan paman mereka Muhammad, di samping tiga orang lainnya dari kota saat fajar pada Ahad pekan lalu.