Sejak dimulainya perang yang berkecamuk di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, jumlah warga Israel yang pindah ke Kanada melonjak tajam.
Hal ini dipicu oleh peningkatan kekerasan dan ketidakstabilan politik yang melanda pemerintahan Perdana Menteri Netanyahu.
Menurut laporan media Israel Haaretz pada Jumat (15/11), lebih dari 10.000 orang Israel telah memutuskan untuk bermigrasi ke Kanada pada awal tahun 2024.
Dari jumlah itu, sekitar 8.000 di antaranya berhasil memperoleh visa kerja — angka yang mencatatkan lonjakan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Alasan utama di balik migrasi ini adalah hilangnya kepercayaan terhadap sistem politik Israel, meningkatnya kekerasan, berkurangnya rasa aman, ketidakadilan sosial yang dirasakan, serta pandangan bahwa pemerintah gagal mengatasi isu-isu kritis yang dihadapi negara.
Antara Desember 2023 dan akhir September 2024, Kementerian Imigrasi Kanada melaporkan telah menyetujui 3.425 visa kerja sementara untuk warga Israel dari total 3.705 aplikasi yang diterima.
Lebih mengkhawatirkan lagi, surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan adanya peningkatan jumlah warga Israel yang memilih meninggalkan negara mereka bahkan sebelum eskalasi konflik di Gaza, yang semakin memicu kekhawatiran tentang masa depan ekonomi Israel.