Israel dan gerakan Palestina Hamas pada Rabu (10/1) sepakat untuk gencatan senjata di Jalur Gaza, yang berpotensi mengakhiri serangan Israel yang telah berlangsung selama 15 bulan di wilayah tersebut, lansir Middle East Eye.
Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, mengumumkan kesepakatan ini dalam konferensi pers di Doha dan menyatakan bahwa kesepakatan tersebut akan mulai berlaku pada 19 Januari.
Negosiasi kesepakatan ini difasilitasi oleh pihak Qatar dan Mesir, sementara pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump turut memberi tekanan pada pihak Israel untuk mencapai kesepakatan tersebut, seperti yang dilaporkan Haaretz.
Trump memuji gencatan senjata ini sebagai “epik” dan mengklaim bahwa kesepakatan tersebut tidak akan tercapai tanpa kembalinya dirinya ke Gedung Putih. Dalam unggahan media sosial, Trump menyatakan, “Kami telah mencapai begitu banyak meski tanpa berada di Gedung Putih,” sambil mengklaim telah berperan besar dalam tercapainya gencatan senjata ini.
Berikut adalah pokok-pokok kesepakatan tersebut:
1. Persiapan Tahap Kedua:
Pihak-pihak yang terlibat, bersama para mediator, bertujuan untuk mencapai kesepakatan final terkait implementasi Kesepakatan 27 Mei 2024, yang berfokus pada pertukaran sandera Israel dan tahanan Palestina, serta mengembalikan ketenangan yang berkelanjutan menuju gencatan senjata permanen.
2. Penarikan Pasukan Israel:
Israel akan menarik pasukannya dari wilayah yang padat penduduk di sepanjang perbatasan Gaza, termasuk Wadi Gaza (sumbu Netzarim dan persimpangan Kuwait). Pasukan Israel akan ditempatkan dalam radius 700 meter, dengan pengecualian di lima titik lokal yang dapat diperpanjang hingga 400 meter.
3. Pertukaran Tahanan:
- 9 orang yang sakit dan terluka dari daftar 33 tahanan akan dibebaskan sebagai imbalan atas pembebasan 110 tahanan Palestina yang dijatuhi hukuman seumur hidup.
- Israel akan membebaskan 1000 tahanan Gaza yang ditangkap setelah 8 Oktober 2023, yang tidak terlibat dalam serangan 7 Oktober.
- Tahanan lanjut usia (laki-laki di atas 50 tahun) dari daftar 33 orang akan dibebaskan dengan rasio 1:3 untuk hukuman seumur hidup dan 1:27 untuk hukuman lainnya.
- Ebra Mangesto dan Hesham el-Sayed, serta 47 tahanan Shalit, akan dibebaskan dengan rasio 1:30.
4. Koridor Philadelphia:
Israel akan mengurangi jumlah pasukannya di kawasan koridor secara bertahap sesuai dengan peta yang telah disepakati. Penarikan terakhir pasukan Israel dari area ini diperkirakan selesai pada hari ke-50 setelah pembebasan sandera tahap pertama.
5. Pos Lintas Perbatasan Rafah:
Pos lintas perbatasan Rafah akan disiapkan untuk memfasilitasi transfer warga sipil dan yang terluka setelah pembebasan semua wanita (sipil maupun tentara). Pasukan Israel akan redeploy di sekitar pos Rafah, sesuai dengan peta yang disepakati.
6. Pengeluaran Warga Sipil yang Sakit dan Terluka:
Semua warga sipil Palestina yang sakit dan terluka akan diizinkan melintasi perbatasan Rafah, sesuai dengan kesepakatan yang tercatat pada 27 Mei 2024.
7. Kembalinya Pengungsi Internal yang Tidak Bersenjata (Koridor Netzarim):
Pengungsi internal yang tidak membawa senjata akan diperbolehkan kembali ke utara melalui jalan Rashid pada hari ke-7 dan jalan Salahudin pada hari ke-22, tanpa pemeriksaan.
8. Protokol Bantuan Kemanusiaan:
Prosedur bantuan kemanusiaan akan dilaksanakan sesuai dengan protokol yang telah disepakati, dengan pengawasan dari para mediator.
Kesepakatan ini membuka harapan baru untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung lama di Gaza, meskipun masih ada tantangan politik internal di Israel yang dapat mempengaruhi pelaksanaannya.