Sunday, November 17, 2024
HomeBeritaTidak ada kesepakatan tanpa gencatan senjata dan penarikan penuh pasukan Israel dari...

Tidak ada kesepakatan tanpa gencatan senjata dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza

Hamas dan Front Demokrasi untuk Pembebasan Palestina (DFLP) pada Rabu (11/9) menegaskan, tidak akan ada kesepakatan dengan Israel kecuali mencakup gencatan senjata permanen dan penarikan penuh dari Jalur Gaza.

Hamas dan DFLP menolak adanya kekuatan asing yang ingin mengatur Jalur Gaza setelah perang. “Situasi di Jalur Gaza setelah perang (setelah berakhirnya perang) adalah urusan murni Palestina,” kata kedua kelompok itu dalam pernyataan bersama.

Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah negara yang dipimpin Amerika Serikat, telah berulang kali meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menghadirkan rencananya untuk Gaza setelah perang.

Oposisi Israel menuduh Netanyahu memulai perang tanpa rencana pascaperang. Oposisi juga menolak segala bentuk pemerintahan militer di Gaza yang berpotensi merugikan Israel.

Netanyahu bersumpah akan menghancurkan Hamas. Dia juga menegaskan Hamas tidak akan memerintah Gaza setelah perang.

Baca juga: Menlu Mesir: Israel sebar kebohongan soal buntunya negosiasi

Dia juga menuduh Otoritas Palestina melakukan terorisme, tanpa menjelaskan alternatif pemerintahan Palestina yang dia bayangkan.

Hamas dan DFLP menyatakan: “Kami menegaskan kembali, tidak ada kesepakatan dengan pendudukan Zionis yang akan dibuat tanpa gencatan senjata menyeluruh, penarikan penuh dari Gaza, pencabutan blokade, rekonstruksi, dan pertukaran tahanan yang serius.”

Negosiasi tidak langsung antara Tel Aviv dan Hamas telah mencapai tahap krusial akibat desakan Netanyahu untuk melanjutkan perang dan mempertahankan koridor Philadelphi dan Netzarim di bagian selatan dan tengah Gaza.

Namun, Hamas menuntut penarikan penuh Israel dan hak kembali warga yang terlantar tanpa pembatasan dari Israel.

Israel telah melanjutkan serangan brutal di Gaza sejak serangan pada awal Oktober lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Hingga kini, hampir 41.100 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas dan lebih dari 95.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Serangan Israel telah memaksa hampir seluruh penduduk wilayah itu mengungsi di tengah blokade yang menyebabkan kekurangan parah makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel menghadapi tuduhan genosida atas tindakannya di Gaza di Pengadilan Internasional.

Baca juga: Keluarga sandera Israel lari ke perbatasan Gaza, panggil kerabat mereka

Baca juga: Oposisi Israel sepakat gulingkan pemerintahan Netanyahu

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular