Friday, June 27, 2025
HomeBeritaTrump desak pengadilan korupsi Netanyahu dibatalkan

Trump desak pengadilan korupsi Netanyahu dibatalkan

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyerukan pembatalan sidang korupsi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Ia menyebut proses hukum itu sebagai “perburuan penyihir yang konyol” dan sebuah “penghinaan terhadap keadilan”.

Pernyataan itu disampaikan Trump melalui platform media sosial Truth Social, dalam sebuah intervensi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap urusan domestik Israel.

“Sidang Netanyahu adalah TRAVESTY OF JUSTICE (penghinaan terhadap keadilan) dan TIDAK BOLEH DIBIARKAN!,” tulis Trump. Ia juga menambahkan bahwa, “Sidang Bibi Netanyahu harus SEGERA DIBATALKAN, atau diberikan pengampunan. Ia adalah pahlawan besar yang telah banyak berjasa bagi negara.”

Sidang kasus korupsi Netanyahu telah beberapa kali ditunda sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang panjang Israel di Gaza, dan kemudian berkembang menjadi konflik regional. Dalam sidang tersebut, Netanyahu dituduh menerima hadiah mewah senilai lebih dari 260.000 dollar AS dari para miliarder, termasuk cerutu, perhiasan, dan sampanye, sebagai imbalan atas keuntungan politik.

Ia juga menghadapi dua dakwaan lain terkait upaya memengaruhi pemberitaan dua media Israel demi citra politiknya.

Perang, Tekanan Politik, dan Dukungan Trump

Banyak pengamat menilai Netanyahu menggantungkan kelangsungan kekuasaannya pada kelanjutan perang, khususnya di Gaza, di mana pasukan Israel masih menduduki wilayah dan terlibat bentrokan dengan kelompok bersenjata Palestina.

Dukungan Trump kepada Netanyahu disampaikan di tengah upaya AS mengalihkan fokus dari konflik singkat “perang 12 hari” antara Israel dan Iran, kembali ke isu Gaza. Saat menghadiri KTT NATO di Den Haag, Belanda, Trump mengatakan ada “kemajuan besar” terkait situasi di Gaza dan menyebut kemungkinan adanya “kabar baik dalam waktu dekat”.

Media publik Israel, Kan, pada Kamis melaporkan bahwa pernyataan Trump bukanlah hal yang kebetulan, melainkan bagian dari upaya lebih luas untuk mengakhiri perang di Gaza, membebaskan sandera, serta menyudahi persidangan Netanyahu. “Ini bagian dari langkah regional yang serius,” ujar seorang pejabat Israel kepada Kan.

Respons dalam negeri Israel

Meski Trump populer di Israel — sebuah jajak pendapat Pew menunjukkan 73 persen warga Yahudi Israel mempercayainya — komentar tersebut memicu respons beragam di dalam negeri.

Simcha Rothman, anggota koalisi Netanyahu dari Partai Zionisme Religius yang juga menjabat Ketua Komisi Hukum Parlemen Israel, menolak intervensi tersebut. “Bukan tugas Presiden AS untuk ikut campur dalam proses hukum di Israel,” tegasnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar menyatakan mendukung pembatalan sidang Netanyahu. Ia menyebut keberlanjutan persidangan di tengah situasi perang sebagai sesuatu yang “menyimpang, tidak masuk akal, dan bertentangan dengan rasa keadilan.”

Situasi Gaza kian memburuk

Di sisi lain, situasi kemanusiaan di Gaza terus memburuk. Lebih dari 56.000 warga Palestina dilaporkan tewas akibat ofensif Israel. Enklaf tersebut kini berada di ambang kelaparan, dengan bantuan hanya masuk secara terbatas melalui jalur yang dikendalikan perusahaan kontraktor militer swasta AS. Laporan mencatat sedikitnya 549 warga Palestina tewas saat mencoba mengakses bantuan.

Trump, yang sebelumnya mengklaim berhasil “menghancurkan” program nuklir Iran, juga mengecam kedua pihak saat gencatan senjata Israel-Iran yang ia mediasi mengalami ketegangan.

“Mereka sudah terlalu lama berperang sampai tidak tahu apa yang mereka lakukan,” kata Trump, sembari mengkritik serangan udara Israel yang disebutnya sebagai respons berlebihan terhadap roket Iran yang bahkan “tidak mengenai apa pun”.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular