Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan pada Rabu bahwa tidak ada warga Palestina yang akan dikeluarkan dari Jalur Gaza dalam rencana rekonstruksinya.
“Tak ada seorang pun yang akan mengusir warga Palestina,” kata Trump dalam tanggapannya atas pertanyaan wartawan saat menjamu pemimpin Irlandia, Micheal Martin, di Ruang Oval.
❝No one is expelling any Palestinians❞
US President Donald Trump denies plans to expel Palestinians from Gaza, dismissing a Voice of America reporter with ‘No wonder’ after questioning their affiliation https://t.co/JKYmkVzcl9 pic.twitter.com/YZpR0ROmYS
— Anadolu English (@anadoluagency) March 12, 2025
Pernyataan ini muncul setelah Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich, mengatakan Tel Aviv akan membuka kantor baru bernama “Badan Emigrasi” di bawah Kementerian Pertahanan untuk mengusir paksa warga Palestina dari Gaza, menurut sejumlah laporan media.
Smotrich menyebutkan bahwa rencana ini mendapat dukungan dari pemerintahan Trump.
“Berbagai pejabat di pemerintahan ini mengatakan kepada saya berulang kali, ‘Kami tidak akan membiarkan dua juta Nazi hidup tepat di seberang pagar,’” ujarnya, merujuk pada warga Palestina di Gaza.
“Dulu, pembicaraan tentang orang-orang yang meninggalkan Gaza adalah hal yang tabu, tetapi kini orang-orang yang dianggap gila malah dianggap paling realistis.”
“Ini tidak hanya realistis, tetapi satu-satunya rencana yang realistis,” tambahnya, menurut laporan Washington Post.
Menteri yang dikenal dengan penolakan terhadap eksistensi bangsa Palestina ini mengatakan bahwa Tel Aviv bekerja sama dengan pemerintahan AS untuk menentukan negara-negara yang akan menerima warga Palestina yang diusir dari Gaza.