Di tengah seruan netralitas dari berbagai negara dunia, termasuk mayoritas negara di Timur Tengah, dua negara—Israel dan Turki—justru mengambil posisi tegas dalam konflik yang tengah memanas antara India dan Pakistan, lansir Middle East Eye pada Jum’at (9/5/2025).
Setelah serangan terhadap turis India pada April lalu, Israel menunjukkan dukungan penuh kepada India. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa “Israel berdiri bersama India dalam melawan terorisme”.
Duta Besar Israel untuk India, Reuven Azar, menambahkan bahwa “Israel mendukung hak India untuk membela diri”, menyusul serangan balasan India terhadap Pakistan pada Rabu lalu.
Hubungan militer antara India dan Israel memang telah berlangsung erat sejak lama. Pada Kamis, militer Pakistan mengklaim telah menembak jatuh 25 drone Harop buatan Israel yang diluncurkan India ke wilayah Pakistan.
Seorang sumber dari pemerintah India mengonfirmasi bahwa sedikitnya satu drone Israel telah dijatuhkan oleh Pakistan.
Di sisi lain, Turki secara terbuka menyatakan dukungan kepada Pakistan. Kementerian Luar Negeri Turki mengutuk langkah India yang dinilai “provokatif” dan menyasar warga sipil serta infrastruktur sipil.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, turut mendukung seruan Pakistan untuk dilakukan penyelidikan netral terkait serangan terhadap turis India di bulan April—usulan yang ditolak oleh pihak India.
Hubungan pertahanan antara Turki dan Pakistan juga tergolong erat. Awal pekan ini, sebuah pesawat angkut militer Turki, C-130, mendarat di Pakistan.
Ankara menyebut bahwa pendaratan tersebut hanya untuk keperluan pengisian bahan bakar. Selain itu, sebuah kapal perang angkatan laut Turki juga tiba di Pelabuhan Karachi pekan lalu, yang disebut sebagai bagian dari kunjungan persahabatan.
Namun, ketegangan kian meningkat setelah militer India menuduh bahwa sekitar 300 hingga 400 drone buatan Turki digunakan dalam serangan terhadap sejumlah kota di India pada Kamis.
Pakistan membantah tuduhan tersebut, namun juru bicara militer India menyebut bahwa hasil analisis awal terhadap drone yang berhasil dijatuhkan menunjukkan bahwa drone tersebut adalah Songar buatan perusahaan Turki, Asisguard.
Diketahui, Pakistan mengoperasikan armada drone dari berbagai sumber, termasuk buatan Turki, China, serta produksi dalam negeri.
Pakistan memperingatkan bahwa mereka akan melancarkan serangan balasan terhadap India “pada waktu yang dipilih sendiri”.