Turki dan Indonesia menandatangani perjanjian untuk mendirikan proyek bersama guna membangun pabrik pesawat nirawak (drone) Turki di Indonesia.
Menurut laporan Anadolu Agency, perjanjian tersebut ditandatangani antara perusahaan Turki Baykar dan perusahaan Indonesia Republikorp selama kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan ke Indonesia.
Berdasarkan perjanjian ini, Turki akan mengekspor 60 unit drone Bayraktar TB3 dan 9 unit drone Bayraktar Akıncı ke Indonesia. Drone Bayraktar TB3, yang dikembangkan oleh Baykar, memiliki kemampuan lepas landas dan mendarat di kapal dengan landasan pacu pendek, serta dapat melakukan misi pengintaian, pemantauan, dan pengumpulan intelijen, selain membawa amunisi dan senjata pintar.
Meningkatkan perdagangan antara kedua negara
Dalam pernyataan bersama yang terdiri dari 64 poin, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto menegaskan tekad mereka untuk mencapai target perdagangan bilateral senilai 10 miliar dolar AS pada tahun 2026.
Menurut laporan Anadolu, target ini akan dicapai melalui pengembangan dan perluasan perjanjian perdagangan preferensial menjadi kemitraan ekonomi yang lebih komprehensif.
Kedua belah pihak juga sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam bidang perdagangan, pertahanan, energi, dan infrastruktur, seiring dengan perayaan 75 tahun hubungan diplomatik antara Turki dan Indonesia.
Kemitraan pertahanan strategis
Anadolu melaporkan bahwa kedua negara sepakat untuk memperkuat kemitraan mereka di bidang pertahanan, termasuk pendirian kantor perwakilan perusahaan industri pertahanan Turki di Indonesia.
Keduanya juga sepakat memperluas peluang pelatihan bersama di bidang keamanan siber, intelijen, dan pemberantasan terorisme.
Selain itu, akan diadakan pertemuan rutin antara Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan kedua negara guna memastikan implementasi perjanjian kerja sama strategis.
Pernyataan bersama tersebut juga menegaskan komitmen kedua negara dalam memerangi berbagai bentuk kejahatan.
“Termasuk kejahatan lintas batas dan terorisme, serta memperkuat kerja sama antara badan intelijen dan kepolisian untuk menilai risiko keamanan,” berikut yang tertera dalam pernyataan bersama.
Proyek infrastruktur dan energi
Pernyataan bersama itu juga menekankan pentingnya kerja sama dalam proyek infrastruktur dan energi. Turki dan Indonesia sepakat untuk membentuk “Forum Infrastruktur Turki-Indonesia” guna mengeksplorasi peluang kerja sama di sektor ini.
Kedua negara juga menyambut baik partisipasi perusahaan Turki dalam proyek-proyek strategis, termasuk pembangunan 3 juta unit rumah dalam proyek perumahan nasional Indonesia serta pengembangan ibu kota baru, Ibu Kota Nusantara (IKN).
Di bidang energi, kedua negara berkomitmen untuk mengembangkan sumber energi terbarukan, termasuk energi panas bumi, serta meningkatkan inovasi dalam teknologi energi bersih.
Memperkuat hubungan budaya dan pendidikan
Pernyataan tersebut juga menekankan pentingnya mempererat hubungan budaya dan akademik antara masyarakat kedua negara untuk meningkatkan pemahaman dan kerja sama jangka panjang.
Selain itu, Indonesia menyatakan niatnya untuk menjadi tuan rumah festival penerbangan dan teknologi Turki Teknofest pada tahun 2026 atau 2027 guna memperkuat kolaborasi di bidang sains, teknologi, dan rekayasa.
Dukungan terhadap Palestina
Dalam pernyataan bersama, kedua negara menegaskan dukungan mereka terhadap hak-hak rakyat Palestina dan pendirian negara Palestina yang merdeka berdasarkan prinsip solusi dua negara.
Kedua pemimpin dengan tegas mengutuk kejahatan yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dan menuntut pertanggungjawaban bagi para pelaku sesuai dengan hukum internasional.
Selain itu, pernyataan tersebut menekankan pentingnya pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza dengan aman dan cepat selama periode gencatan senjata, serta menolak segala upaya pemindahan paksa warga Palestina dari wilayah tersebut.
