Kepala Komisi Tinggi untuk HAM PBB Volker Turk mengatakan serangan Israel ke Rafah tidak hanya akan menimbulkan korban jiwa, namun juga bencana kemanusiaan di wilayah yang dipadati sekitar 1,4 juta penduduk Palestina tersebut.
“Gempuran ke Rafah juga berarti terhentinya bantuan kemanusiaan yang sebelumnya telah masuk dan terdistribusikan. Meski sedikit, namun dampaknya besar bagi Gaza,” ungkap Turk pada Senin (12/2), melansir Anadolu.
Turk juga menyampaikan pihaknya telah berulang kali memberi peringatan atas tindakan yang melanggar hukum perang.
Ancaman Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu yang berencana melancarkan operasi darat ke Rafah menurutnya hanya akan menambah daftar kejahatan Israel.
Putusan ICJ yang memerintahkan Israel agar berupaya menghindarkan korban sipil dalam operasi militernya juga dinilai tidak efektif menghentikan kejahatan perang.
Turk menegaskan Israel harus patuh terhadap amar putusan ICC yang bersifat mengikat dan terhadap hukum kemanusiaan internasional.
“Barang siapa menentang hukum internasional akan diberi peringatan, yang diikuti pertanggungjawaban,” lanjut Turk.
Menurutnya, dunia harus berupaya menghentikan serangan Israel ke Rafah dan memastikan diberlakukannya gencatan senjata.
“Harus memperbarui tekad bersama untuk mencapai solusi politik,” ungkapnya.
