Thursday, February 6, 2025
HomeBeritaWarga Palestina: Kami tak akan tinggalkan Gaza

Warga Palestina: Kami tak akan tinggalkan Gaza

Warga Palestina di Jalur Gaza secara bulat menolak rencana Presiden AS Donald Trump untuk “mengambil alih” wilayah tersebut dan mengusir penduduknya. Bangsa Palestina bersumpah untuk tidak meninggalkan reruntuhan rumah mereka.

“Trump bisa pergi ke neraka, dengan ide-idenya, uangnya, dan keyakinannya. Kami tidak akan pergi kemana-mana. Kami bukan asetnya,” kata Samir Abu Basel di Kota Gaza melalui aplikasi chat.

“Jika dia ingin menyelesaikan konflik ini, dia seharusnya membawa orang Israel dan menempatkan mereka di salah satu negara (di Amerika). Mereka adalah orang asing, bukan orang Palestina. Kami adalah pemilik tanah ini,” kata ayah lima anak yang telah terpaksa mengungsi dari rumahnya dekat Jabalia ini.

“Dia berbicara dengan sangat sombong… dia bisa menguji kami, dan segera dia akan mengetahui bahwa fantasinya tidak berlaku untuk kami.”

Para pemimpin dunia juga terus memberikan reaksi. Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, mengatakan bahwa Gaza “adalah milik Palestina.”

“Penduduk sipil Gaza tidak boleh diusir, dan Gaza tidak boleh dihuni secara permanen atau dipindahkan penduduknya,” kata Baerbock dalam sebuah pernyataan.

“Jelas bahwa Gaza—seperti Tepi Barat dan Yerusalem Timur—adalah milik Palestina. Mereka adalah dasar bagi negara Palestina di masa depan.”

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, juga mengungkapkan perasaan yang sama dengan rekan Jermannya, menambahkan bahwa Palestina harus “dibenarkan” untuk kembali ke rumah mereka dan membangun kembali.

Hamas, yang memerintah Gaza, serta pemimpin Arab lainnya menolak proposal mengejutkan Trump sebelumnya, menyebutnya sebagai ide “rasis” yang bertujuan untuk “menghapuskan” perjuangan Palestina.

“Sikap rasis Amerika sejalan dengan posisi sayap kanan ekstrem Israel dalam memindahkan rakyat kami dan menghapuskan perjuangan kami,” kata juru bicara Hamas, Abdel Latif al-Qanou, dalam sebuah pernyataan.

Trump menyampaikan pengumumannya dengan disertai suara terkejut selama konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa malam, yang dia jamu di Gedung Putih untuk pembicaraan.

Dengan menyarankan “kepemilikan jangka panjang” oleh Amerika Serikat, Trump mengatakan bahwa idenya akan menjadikan Gaza “Riviera Timur Tengah.” “Ini bisa menjadi sesuatu yang sangat luar biasa.”

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular