Dua personel militer Israel, termasuk seorang perwira, tewas dan seorang lainnya terluka dalam serangan di perbatasan dengan Lebanon pada Kamis (19/9), menurut keterangan militer Israel dikutip kantor berita Anadolu.
Dalam pernyataan itu, militer Israel mengungkapkan, perwira Nael Fwarsy tewas dalam serangan drone di Galilea barat. Sementara prajurit Tomer Keren tewas akibat serangan rudal anti-tank di Gunung Rameh, wilayah Galilea atas.
Dalam pernyataan terpisah, militer Israel menambahkan serangan rudal tersebut juga menyebabkan seorang prajurit mengalami luka serius. Namun tidak dijelaskan lebih lanjut bagaimana dan di mana prajurit itu terluka.
Menurut angka resmi militer Israel, sejak 7 Oktober, jumlah tentara Israel yang tewas telah mencapai 715 orang. Sebanyak 346 yang gugur dalam pertempuran darat di Gaza sejak 27 Oktober.
Baca juga: Israel khawatir akan ancaman bom syahid di wilayahnya
Pada Kamis, kelompok Hizbullah mengumumkan serangan drone terhadap situs-situs militer di Israel utara, menyusul dua hari mematikan di mana ribuan perangkat komunikasi nirkabel meledak di seluruh Lebanon.
Militer Israel juga membombardir dua kota di Lebanon selatan dengan peluru fosfor.
Sedikitnya 37 orang tewas dan hampir 3.000 lainnya terluka pada Selasa dan Rabu akibat ledakan perangkat komunikasi nirkabel di berbagai wilayah Lebanon. Tidak ada komentar dari pihak Israel terkait ledakan tersebut.
Perang lintas batas antara Israel dan Hizbullah berlangsung sejak dimulainya perang dahsyat Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.300 orang.
Sebagian besar wanita dan anak-anak, menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober lalu.
Baca juga: Lebanon larang pager dan walkie-talkie dalam penerbangan setelah ledakan