Wednesday, June 18, 2025
HomeBeritaBDS: Teknologi Microsoft diduga terlibat genosida Gaza

BDS: Teknologi Microsoft diduga terlibat genosida Gaza

Sebanyak lebih dari 876 bayi berusia di bawah satu tahun di Gaza meninggal akibat pemboman Israel, dan sebanyak 274 bayi yang baru lahir tewas terbunuh bahkan sebelum meninggalkan rumah sakit. Berdasarkan data yang dihimpun dari Palestinian Reports dan Badan PBB, terjadi krisis anak yatim piatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sebanyak 39 ribu anak kehilangan orang tuanya, 15 anak per hari menderita cacat serta 7.700 bayi yang masih hidup beresiko menghadapi kematian karena kurang perawatan medis.

Gerakan global Boycott, Divestment, and Sanctions (BDS Movement) menyerukan aksi boikot terhadap raksasa teknologi Microsoft, sebagai bagian dari kampanye internasional untuk menentang keterlibatan perusahaan tersebut dalam proyek-proyek yang dianggap mendukung genosida di Palestina.

Kampanye ini didasarkan pada temuan bahwa Microsoft, melalui kemitraan strategis dan penyediaan teknologi canggih, turut mendukung sistem pengawasan dan infrastruktur militer yang digunakan dalam pendudukan wilayah Palestina.

Dalam kampanye visual yang telah beredar di berbagai platform digital, BDS Movement menampilkan ikon-ikon produk Microsoft seperti Windows, Azure, dan Office, dengan ajakan kepada publik untuk menghentikan penggunaan layanan tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina.

Perwakilan Gerakan BDS Indonesia, Syauqi Hafiz, menjelaskan bahwa Microsoft sebenarnya telah lama terlibat dalam berbagai bentuk dukungan terhadap operasi militer dan sistem penjajahan Israel.

Namun, penetapan Microsoft sebagai target prioritas baru dilakukan setelah sejumlah target sebelumnya dianggap telah tercapai.

“Boikot ini sifatnya selektif dan bertahap. Microsoft sudah lama kami pantau keterlibatannya dalam mendukung apartheid dan genosida Israel, tapi baru sekarang masuk target prioritas karena tekanan publik yang semakin tinggi,” ujar Syauqi.

Menurutnya, salah satu bentuk keterlibatan Microsoft adalah penyediaan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI) dan robotik yang digunakan dalam sistem militer dan pengawasan Israel. Microsoft juga disebut memiliki kontrak bernilai ratusan juta dolar AS dengan perusahaan-perusahaan senjata dan sistem pendukung lainnya di negeri Zionis tersebut.

Keterlibatan Microsoft menjadi sorotan publik internasional setelah seorang karyawannya, Ibtihal Aboussad, dipecat karena mengkritik para petinggi perusahaan dalam sebuah acara resmi. Aksi tersebut semakin menguatkan dugaan bahwa Microsoft tidak toleran terhadap suara-suara yang menentang keterlibatannya dalam isu Palestina.

Gerakan BDS Indonesia pun menyerukan masyarakat untuk memboikot seluruh produk dan layanan Microsoft sebisa mungkin, termasuk langganan perangkat lunak dan layanan game seperti Xbox.

“Xbox adalah salah satu layanan yang paling sering digunakan teman-teman kita. Tapi ternyata, ini juga menjadi pintu masuk iklan yang mendanai Microsoft. Jadi sebisa mungkin kita tinggalkan, apalagi kalau ada alternatif,” tambah Syauqi.

Tidak hanya individu, Syauqi juga menyerukan agar institusi pemerintah dan swasta di Indonesia segera mencabut kerja sama dengan Microsoft. Ia menegaskan bahwa banyak alternatif teknologi yang tersedia saat ini, dan langkah boikot ini juga dapat menjadi pemacu bagi para inovator lokal untuk mengisi ruang tersebut.

“Kami harap lembaga-lembaga di Indonesia yang cinta damai dan anti-penjajahan bisa segera mencari alternatif dan mencabut kerja sama dengan Microsoft, baik untuk langganan, investasi, atau penggunaan sistem mereka,” pungkasnya.

Gerakan BDS Indonesia merupakan bagian dari gerakan global yang bertujuan menekan Israel agar menghentikan penjajahan dan pelanggaran hak asasi manusia melalui tekanan ekonomi, budaya, dan akademik terhadap institusi yang dianggap mendukungnya. (Kiriman berita dari Zulkifli)

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular