Perlawanan sengit yang dilancarkan kelompok-kelompok pejuang Palestina di berbagai poros wilayah Gaza terus menghambat laju pasukan pendudukan Israel ke jantung wilayah tersebut.
Hal ini disampaikan oleh pakar militer dan strategi, Kolonel Purnawirawan Hatim Karim al-Falahi, saat mengomentari rekaman video terbaru yang dirilis Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer Hamas.
Dalam rekaman itu, tampak para pejuang Al-Qassam menggempur pasukan dan kendaraan militer Israel yang mencoba menerobos ke dalam Kota Khan Younis di Gaza bagian selatan.
Operasi tersebut merupakan bagian dari serangkaian serangan bertajuk “Hajara Dawud” atau “Batu-batu Daud”.
Menurut al-Falahi, sejumlah taktik digunakan oleh perlawanan, termasuk peledakan ranjau, tembakan mortir, hingga pemanfaatan terowongan yang telah dipasangi bahan peledak.
Serangan-serangan ini, lanjutnya, berhasil menargetkan berbagai unsur militer Israel, mulai dari kendaraan pengangkut pasukan, pasukan infanteri, hingga unit teknik militer.
“Penyebaran serangan di berbagai poros membuat tekanan terhadap pasukan Israel semakin besar dan memperlambat langkah mereka menuju pusat Gaza,” ujar al-Falahi dalam analisis militernya.
Ia menambahkan, dalam beberapa waktu terakhir, militer Israel berusaha menguasai kawasan Khan Younis dan wilayah utara Gaza dengan ambisi mengendalikan sekitar 75 persen wilayah.
Tujuannya, menurut al-Falahi, adalah untuk memojokkan kelompok perlawanan dalam zona geografis yang sempit.
Terkait penerapan “Protokol Hannibal”—doktrin militer Israel yang mengizinkan penggunaan kekuatan ekstrem untuk mencegah penangkapan tentaranya—al-Falahi menilai bahwa Israel semakin cepat mengaktifkan protokol tersebut dalam kondisi tertentu.
Hal ini, menurutnya, tampak dalam peristiwa di daerah al-Qidihat di kawasan Abasan al-Kabirah, timur Khan Younis, pada 16 Juni lalu.
Dalam insiden tersebut, Brigade Al-Qassam menyatakan bahwa mereka meledakkan mulut terowongan setelah berhasil membunuh seorang perwira Israel dan mencoba menarik jenazahnya.
Tentara Israel disebut langsung merespons dengan mengaktifkan Protokol Hannibal.
Di medan lain, perlawanan terus berlanjut. Brigade Al-Qassam sebelumnya menyebut telah menembak seorang tentara Israel di dekat Bukit al-Muntar, kawasan timur dari lingkungan Shujaiyah.
Di saat yang sama, Saraya al-Quds—sayap militer kelompok Jihad Islam—berkoordinasi dengan Al-Qassam meluncurkan mortir ke arah konsentrasi pasukan dan kendaraan militer Israel di utara Khan Younis.
Al-Qassam juga mengklaim telah menghancurkan dua tank “Merkava”, satu kendaraan pengangkut personel, dan satu buldoser militer dalam serangan yang dilakukan hari Jumat pekan lalu di timur Jabalia.
Seluruh kendaraan tersebut dilumpuhkan dengan alat peledak yang telah dipasang sebelumnya.