Friday, September 12, 2025
HomeBeritaMUI kecam serangan Israel di Doha, OKI harus ambil langkah kongkret

MUI kecam serangan Israel di Doha, OKI harus ambil langkah kongkret

Menanggapi serangan Israel yang terjadi di Doha, Selasa (9/9), Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim menyatakan keprihatinan dan kemarahan.

“Saya mengecam sekeras-kerasnya serangan militer Israel terhadap Doha, Qatar yang baru saja terjadi,” katanya dalam pernyataan sikap pada Rabu (10/9).

Serangan ini, menurutnya, merupakan tindakan provokatif, ilegal, dan tidak berperikemanusiaan yang jelas-jelas melanggar hukum internasional, Piagam PBB, serta prinsip-prinsip dasar kemanusiaan.

Baginya, serangan Israel ke Doha tidak bisa dipisahkan dari upaya sistematis untuk memperluas eskalasi konflik, melemahkan dukungan internasional terhadap Palestina, dan memberikan pesan intimidatif kepada negara-negara yang konsisten membela kemerdekaan Palestina.

“Tindakan ini juga merupakan bentuk frustrasi politik Israel yang semakin terisolasi di mata dunia, namun tetap berusaha menunjukkan superioritas militer tanpa memedulikan reaksi global,” tegasnya.

Israel, katanya, terus bertindak sewenang-wenang karena merasa mendapat perlindungan dari negara-negara besar tertentu, khususnya Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, yang selalu menggunakan hak veto untuk menghalangi tindakan tegas Dewan Keamanan PBB.

Dukungan politik, militer, dan finansial, lanjutnya, yang membuat Israel arogan dan mengabaikan kecaman internasional.

OKI harus ambil langkah kongkret

Tindakan ini, katanya, akan semakin memperburuk stabilitas kawasan dan mengancam perdamaian global.

“Dalam waktu yang bersamaan serangan ke Doha dapat memperkuat solidaritas negara-negara Muslim, khususnya dalam kerangka Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), untuk semakin bersatu melawan kejahatan Israel,” imbuhnya.

Bahkan, dunia internasional, termasuk negara-negara non-Muslim, akan semakin menyadari bahwa Israel adalah ancaman nyata bagi perdamaian dan keamanan internasional.

“Saya meyakini bahwa serangan ini justru akan menjadi pemicu bagi OKI untuk mengkonsolidasikan kekuatan politik, diplomatik, dan bahkan ekonomi dalam rangka membela Palestina secara lebih nyata. Karena itu, OKI harus mengambil langkah konkret, bukan sekadar pernyataan, untuk melawan kebiadaban Israel,” ungkap Sudranoto.

Sudranoto juga menegaskan untuk terus mendorong PBB agar segera menggelar sidang darurat dan menjatuhkan sanksi internasional yang tegas terhadap Israel.

Selain itu, imbuhnya, harus ada upaya kuat untuk mengaktifkan Mahkamah Internasional (ICJ) dan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) untuk menjerat Israel atas kejahatan perang dan genosida.

“Saya menyerukan ada langkah serius untuk memutuskan hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Israel oleh negara-negara Muslim dan negara begara lain yang peduli terhadap Palestina serta mendorong boikot global. Langkah, misalnya yang dilakukan oleh Spanyol patut ditiru,” terangnya.

Disamping itu, ia juga meyeru untuk memperkuat diplomasi publik internasional agar dukungan terhadap Palestina semakin meluas lintas agama, bangsa, dan kawasan harus terus dilakukan oleh kekuatan-kekuatan publik.

“Saya menyerukan kepada seluruh masyarakat internasional, umat Islam di seluruh dunia, serta organisasi masyarakat sipil global,” katanya.

Hal itu, bertujuan untuk meningkatkan solidaritas nyata terhadap perjuangan Palestina, menolak segala bentuk normalisasi hubungan dengan Israel, dan mendesak pemerintah masing-masing agar mengambil sikap politik yang tegas demi menghentikan agresi Israel.

“Dengan penuh keyakinan, saya tegaskan bahwa kejahatan Israel tidak akan mampu menghentikan gelombang perlawanan rakyat Palestina dan dukungan dunia. Sejarah akan mencatat bahwa penjajahan dan kebiadaban pasti akan runtuh,” pungkasnya.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular