Sunday, November 23, 2025
HomeBeritaMiliter Israel kembali serang Gaza, 23 warga Palestina tewas

Militer Israel kembali serang Gaza, 23 warga Palestina tewas

Stasiun Channel 12 Israel melaporkan bahwa militer Israel menargetkan Alaa al-Hadidi, yang disebut sebagai pejabat penting dalam sistem logistik sayap militer Hamas. Serangan ini dilakukan bersamaan dengan rangkaian bombardemen di berbagai wilayah Gaza yang menewaskan 23 warga Palestina.

Radio Militer Israel menyebut Al-Hadidi adalah Kepala Divisi Persenjataan Brigade Al-Qassam. Menurut radio tersebut, serangan itu merupakan respons atas dugaan pelanggaran gencatan senjata oleh Hamas pada Sabtu pagi.

Di bagian selatan Gaza, militer Israel mengatakan telah menewaskan dua orang bersenjata di Rafah saat operasi di bawah tanah. Israel juga mengklaim menewaskan 11 dari 17 orang bersenjata yang disebut mencoba melarikan diri dari terowongan Rafah, serta menangkap enam lainnya.

Sementara itu, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh Hamas melanggar gencatan senjata dengan mengirimkan seorang anggota bersenjata ke wilayah yang dikuasai Israel untuk menyerang tentara. Israel menyatakan telah membunuh “lima komandan senior” Hamas sebagai tanggapan.

Kantor Netanyahu juga menuding bahwa selama masa gencatan senjata, puluhan anggota Hamas melintasi garis Israel untuk menyerang pasukan, serta menuduh Hamas mengeksekusi warga sipil Palestina di Gaza.

Dari sisi Palestina, sumber medis di rumah sakit Gaza menyebut 23 warga gugur akibat serangan udara Israel yang menghantam beberapa lokasi, termasuk sebuah mobil sipil dan empat rumah.

Kantor Penyiaran Israel melaporkan bahwa serangan di Gaza dilakukan dengan koordinasi pusat koordinasi sipil-militer Amerika Serikat di Kiryat Gat.

Koresponden Al Jazeera melaporkan dua serangan udara Israel yang menyasar sebuah rumah di Kamp Nuseirat serta serangan di sekitar Masjid Bilal bin Rabah di Deir al-Balah. Sumber medis di RS Syuhada al-Aqsa mengatakan satu orang tewas dan sejumlah lainnya terluka.

Di sisi lain, Hamas menilai perluasan operasi militer Israel dalam beberapa hari terakhir merupakan “pelanggaran jelas” terhadap perjanjian gencatan senjata. Hamas meminta para mediator dan pemerintah Amerika Serikat mencegah upaya Israel merusak proses penghentian agresi.

Gencatan senjata yang disepakati Hamas dan Israel—mengacu pada rencana Presiden AS Donald Trump—mulai berlaku pada 10 Oktober 2024. Kesepakatan ini mengakhiri perang dua tahun yang dimulai Israel pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan lebih dari 69.000 warga Palestina, melukai lebih dari 170.000 orang, serta merusak sekitar 90 persen infrastruktur sipil Gaza.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler