Senator AS Bernie Sanders menegaskan bahwa Gaza, yang disebut Presiden Donald Trump sebagai “properti,” harus dibangun kembali untuk rakyat Palestina, bukan untuk turis kaya.
Pernyataan ini disampaikan Sanders dalam sebuah postingan di akun X pada hari Senin, yang membahas rencana Trump untuk merebut Gaza dan mengusir rakyat Palestina dari sana.
Sanders mencatat bahwa lebih dari 47 ribu orang Palestina tewas dan 111 ribu lainnya terluka di Gaza. Trump merespons ini dengan rencana pengusiran paksa rakyat Palestina untuk “membangun masa depan Gaza sebagai properti.”
Sanders membalas Trump dalam postingannya dengan mengatakan, “Tidak, Gaza harus dibangun kembali untuk rakyat Palestina, bukan untuk turis kaya.”
Pada Minggu malam, Trump mengatakan kepada wartawan di pesawat kepresidenan bahwa dia “berkomitmen untuk membeli dan memiliki Gaza.”
Pada 4 Februari 2025, Trump mengungkapkan dalam konferensi pers dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih bahwa AS berencana untuk merebut Gaza setelah mengusir rakyat Palestina ke negara lain.
Trump juga tidak menutup kemungkinan untuk mengirim pasukan AS untuk mendukung rekonstruksi Gaza, dengan prediksi bahwa AS akan memiliki “kepemilikan jangka panjang” di wilayah tersebut. Netanyahu menyambut baik rencana Trump dan menyebutnya “ide baru pertama dalam beberapa tahun.”
Sejak 25 Januari 2025, Trump mempromosikan rencana untuk mengusir warga Palestina Gaza ke negara tetangga seperti Mesir dan Yordania, namun kedua negara menolaknya, diikuti oleh penolakan dari negara-negara Arab lainnya serta organisasi internasional.
Dengan dukungan AS, Israel telah melakukan genosida di Gaza antara 7 Oktober 2023 hingga 19 Januari 2025, yang mengakibatkan sekitar 160 ribu orang Palestina tewas dan terluka, sebagian besar adalah anak-anak dan wanita, serta lebih dari 14 ribu orang hilang.