Israel diduga melakukan serangkaian pelanggaran terhadap perjanjian gencatan senjata dengan Lebanon sejak kesepakatan itu berlaku pada Rabu (27/11).
Kantor berita Turki, Anadolu Agency, menghimpun laporan-laporan tersebut dari pihak otoritas Lebanon dan versi militer Israel. Otoritas Lebanon mencatat setidaknya 18 pelanggaran, dengan 13 insiden terjadi pada hari pertama.
Rangkaian Pelanggaran pada Rabu:
- Serangan drone Israel menghantam satu mobil di Markaba, distrik Marjayoun, Nabatieh, melukai dua orang. Radio Militer Israel mengklaim serangan itu dilakukan untuk “menghilangkan kendaraan dari area terlarang.”
- Jet tempur Israel menyerang lokasi di selatan Lebanon yang disebut militer Israel sebagai basis Hizbullah yang menyimpan roket.
- Serangan tank Israel menghantam kota Kafr Shuba dan Al-Wazzani di distrik Hasbaiyya, Nabatieh.
- Artileri Israel menembaki Taybeh, Khiam, dan dataran Marjayoun di distrik Marjayoun.
- Penembakan artileri juga menyasar bukit di kota Haltah, distrik Hasbaiyya, serta area Ras al-Zaher di Mays al-Jabal, distrik Marjayoun.
- Pengintaian drone Israel dilakukan di atas kota-kota distrik Tyre, serta Bint Jbeil di Nabatieh.
- Serangan artileri menghantam Aita al-Shaab dan Bint Jbeil di distrik Bint Jbeil.
Pelanggaran pada Kamis:
- Serangan terhadap jurnalis: Pasukan Israel menembaki wartawan di Khiam, distrik Marjayoun, saat meliput kembalinya warga dan penarikan pasukan Israel. Dua wartawan terluka.
- Artileri Israel menargetkan area dekat Gerbang Fatima di Kafr Kila, serta kota Odaisseh dan Khiam.
- Penangkapan warga: Pasukan Israel menangkap empat orang di Lebanon selatan, menuding mereka terkait Hizbullah, termasuk seorang yang disebut sebagai pemimpin lokal kelompok itu.
Isi Perjanjian Gencatan Senjata
Dalam perjanjian tersebut, Israel akan menarik pasukannya ke selatan garis perbatasan Blue Line secara bertahap. Sebagai gantinya, tentara Lebanon akan dikerahkan di wilayah selatan dalam waktu 60 hari. Pelaksanaan kesepakatan ini diawasi oleh AS dan Prancis, meskipun mekanisme penegakan belum dijelaskan secara rinci.
Krisis Kemanusiaan Akibat Serangan Israel
Menurut otoritas kesehatan Lebanon, lebih dari 3.960 orang tewas dan lebih dari 16.500 lainnya terluka akibat serangan Israel di Lebanon sejak Oktober tahun lalu. Lebih dari satu juta orang terpaksa mengungsi.
Serangan yang berlanjut ini memperburuk krisis di kawasan, menambah tekanan terhadap upaya diplomasi untuk menghentikan konflik yang telah merenggut banyak korban jiwa.