Mantan Menteri Kabinet Perang Israel, Benny Gantz, mengatakan kemarin bahwa memperpanjang kesepakatan dan menunda negosiasi justru menguntungkan Hamas, karena mereka butuh waktu untuk pulih, lansir Ma’an.
Gantz menambahkan bahwa negosiasi untuk tahap berikutnya seharusnya sudah dimulai dan selesai sejak lama.
“Semua orang tahu bahwa membayar secara bertahap akan menambah biaya—yaitu bunga,” ujarnya.
“Karena itu, lebih baik kita membayar harga tinggi sekaligus.”
Gantz juga menyatakan, “Kami telah kehilangan lebih dari 30 sandera yang masih hidup sejak kesepakatan terakhir, dan setiap hari yang berlalu semakin meningkatkan risiko bagi sandera yang tersisa.”
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak untuk bernegosiasi soal syarat-syarat gencatan senjata tahap kedua, dan meminta Hamas untuk memberikan konsesi sebelum pembicaraan dimulai—yang ditolak oleh Hamas.
Namun, pada hari Minggu, kantor Netanyahu mengumumkan bahwa sebuah tim akan dikirim ke Qatar untuk pembicaraan yang dijadwalkan minggu ini.
