Wednesday, January 8, 2025
HomeBeritaHamas setujui pembebasan sandera Israel jika gencatan senjata tercapai

Hamas setujui pembebasan sandera Israel jika gencatan senjata tercapai

Hamas telah menyetujui daftar tahanan Israel yang harus dibebaskan sebagai bagian dari tahap pertama perjanjian gencatan senjata Gaza, menurut sumber yang dekat dengan negosiasi seperti dilansir Middle East Eye pada Selasa.

Sumber tersebut mengatakan dua anak, sepuluh wanita—lima di antaranya adalah tentara—dan sebelas orang yang berusia di atas 50 tahun termasuk di antara 34 tahanan yang akan dibebaskan oleh kelompok Palestina tersebut jika kesepakatan gencatan senjata tercapai.

Selain mereka, ada juga tahanan pria yang pembebasannya dianggap mendesak oleh Israel, tambah sumber tersebut.

Di antara yang ada dalam daftar tersebut, yang dibagikan kepada Middle East Eye, terdapat Kfir Bibas, seorang balita, dan adiknya Ariel yang berusia lima tahun, yang menurut Hamas telah tewas dalam serangan udara Israel tak lama setelah Operasi Taufan Al-Aqsha pada 7 Oktober 2023.

Daftar tersebut juga mencantumkan Liri Albag, seorang tentara berusia 19 tahun, yang muncul dalam sebuah video yang diposting oleh Hamas pada akhir pekan lalu.

Dalam video tersebut, Albag berbicara dalam bahasa Ibrani dan meminta pemerintah Israel untuk mengamankan pembebasannya, mengatakan: “Hari ini adalah awal tahun baru; seluruh dunia sedang merayakannya. Hanya kami yang memasuki tahun yang gelap, tahun kesepian.”

“Kami hidup dalam mimpi buruk yang sangat menakutkan,” tambahnya.

Beberapa jam setelah video tersebut dipublikasikan, ribuan orang Israel turun ke jalan-jalan Tel Aviv, menuntut agar Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyetujui kesepakatan untuk membebaskan para tahanan.

“Isyarat kehidupan dari Liri adalah bukti yang keras dan tak terbantahkan akan urgensi membawa semua sandera pulang,” kata Forum Keluarga Tahanan dalam sebuah pernyataan.

Minggu lalu, Netanyahu menyetujui delegasi yang akan menuju Doha untuk melanjutkan negosiasi gencatan senjata. Delegasi tersebut termasuk anggota Mossad, militer Israel, dan pejabat keamanan tinggi.

Di Doha juga hadir penasihat Timur Tengah Gedung Putih, Brett McGurk, kata seorang pejabat AS kepada CNN.

Sumber Israel mengatakan bahwa Menteri Urusan Strategis Israel, Ron Dermer, diperkirakan akan melakukan perjalanan ke Washington minggu ini untuk bertemu dengan pejabat administrasi Biden dan mantan pejabat transisi Trump, dengan kemungkinan gencatan senjata sebagai topik utama pembicaraan.

Selama kampanye pemilu, Trump berjanji untuk mengakhiri semua perang di Timur Tengah dan memperingatkan bahwa akan ada “neraka” jika kesepakatan gencatan senjata tidak tercapai sebelum ia dilantik pada 20 Januari.

Pada bulan Desember, Hamas dan Israel kembali melanjutkan negosiasi untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata, tetapi setelah satu putaran pembicaraan, kelompok Palestina tersebut menuduh tim Israel mencoba menggagalkan kesepakatan dengan menambahkan “syarat baru”.

Pada pekan lalu, pejabat senior Hamas, Bassem Naim, mengatakan bahwa kelompoknya ingin mencapai kesepakatan gencatan senjata sesegera mungkin.

Dia juga menambahkan bahwa putaran pembicaraan kali ini difokuskan pada gencatan senjata permanen di Gaza dan penarikan pasukan Israel dari wilayah tersebut.

Perang Israel terhadap Gaza telah berlangsung hampir 15 bulan.

Satu-satunya gencatan senjata terjadi selama seminggu pada November 2023 yang turut melakukan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas.

Pada gencatan senjata November 2023, lebih dari 100 dari 251 orang yang disandera dalam serangan 7 Oktober dibebaskan.

Sejak saat itu, delapan orang telah dibebaskan dalam operasi militer Israel. Dalam salah satu operasi penyelamatan sandera pada Juni 2023, pasukan Israel membunuh setidaknya 274 warga Palestina dalam operasi yang didukung oleh AS, menurut beberapa laporan saat itu.

Israel telah menghancurkan sebagian besar infrastruktur sipil Gaza selama perang ini, di samping membunuh lebih dari 45.000 warga Palestina, menurut kementerian kesehatan Palestina.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular