Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada Senin (13/5/2025), menyatakan kesiapannya untuk segera memulai perundingan guna mencapai gencatan senjata permanen di Jalur Gaza.
Dalam pernyataan resminya, sayap militer Hamas, Brigade Qassam, menyebutkan bahwa mereka siap membahas kesepakatan menyeluruh yang mencakup penghentian agresi, penarikan pasukan pendudukan Israel, pengakhiran blokade, pertukaran tahanan, serta rekonstruksi Jalur Gaza.
“Hamas siap segera memulai perundingan untuk mencapai kesepakatan komprehensif demi gencatan senjata yang berkelanjutan,” demikian kutipan pernyataan tersebut.
Pernyataan ini disampaikan beberapa saat setelah Brigade Qassam membebaskan sandera Israel-Amerika, Edan Alexander, pada Senin malam, usai serangkaian pembicaraan dengan pemerintahan mantan Presiden AS, Donald Trump.
Alexander diketahui sebagai satu-satunya sandera asal AS yang masih hidup dan ditahan di Gaza sebelum dibebaskan.