Wednesday, April 16, 2025
HomeBeritaIsrael bebaskan 10 tahanan Gaza dalam kondisi memprihatinkan

Israel bebaskan 10 tahanan Gaza dalam kondisi memprihatinkan

Otoritas pendudukan Israel membebaskan 10 tahanan Palestina dari Jalur Gaza pada Senin (15/4). Seluruh tahanan yang dibebaskan dalam kondisi kesehatan buruk dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Gaza Tengah untuk mendapatkan perawatan.

Menurut sumber lokal, pembebasan dilakukan di pos pemeriksaan Kissufim yang berada di bawah kendali Israel, terletak di sebelah timur Khan Younis, Gaza Selatan, lansir Quds Network.

Kesepuluh tahanan tersebut sebelumnya ditangkap enam bulan lalu oleh militer Israel dari kamp pengungsi Jabalia di Gaza Utara.

Pekan lalu, Israel juga membebaskan sekitar 80 tahanan Palestina dari berbagai penjara. Setidaknya 10 di antaranya dilaporkan dalam kondisi kritis, mengalami penyiksaan berat serta tanda-tanda kelaparan ekstrem.

Tuduhan penyiksaan

Israel terus menuai kritik dari berbagai organisasi hak asasi manusia terkait perlakuan terhadap tahanan Palestina.

Para tahanan dilaporkan mengalami penyiksaan sistematis, termasuk diborgol dan dirantai selama 24 jam sehari—bahkan saat tidur, makan, dan ke kamar mandi.

Kesaksian para mantan tahanan juga mengungkap praktik pemukulan rutin oleh penjaga, kondisi sel yang terlalu padat, pelecehan, dan fasilitas kebersihan yang sangat minim.

Pada Agustus 2024, organisasi HAM Israel, B’Tselem, menerbitkan laporan berjudul “Welcome to Hell” (Selamat Datang di Neraka), yang mengungkap dugaan kekerasan ekstrem dan pelecehan seksual terhadap tahanan Palestina di kamp-kamp penyiksaan militer Israel.

Laporan itu didasarkan pada 55 kesaksian mantan tahanan dari Gaza, Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan wilayah pendudukan 1948. Mayoritas ditahan tanpa proses pengadilan.

Sejak 7 Oktober 2023, lebih dari 61 tahanan Palestina dilaporkan meninggal dunia dalam tahanan Israel, termasuk sedikitnya 40 dari Gaza.

Angka ini menjadi yang tertinggi dalam sejarah pergerakan tahanan Palestina, menurut Komisi Urusan Tahanan Palestina dan Masyarakat Tahanan Palestina (PPS).

“Setiap kali para tahanan dibebaskan, tubuh mereka mencerminkan tingkat kejahatan yang telah mereka alami,” ujar PPS dalam pernyataan resminya.

“Setelah tujuh gelombang pembebasan pertama dalam perjanjian pertukaran tahanan, yang mencakup 1.777 tahanan Palestina, kembali terungkap skala penyiksaan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” tambah mereka.

Penyiksaan yang dilaporkan mencakup kekerasan fisik berat, penyalahgunaan medis, dan kelaparan yang terus berlanjut hingga hari-hari terakhir sebelum pembebasan.

Organisasi ini menyebut tindakan tersebut sebagai bagian dari pola kekerasan sistematis oleh pendudukan Israel, yang meningkat tajam sejak dimulainya agresi besar-besaran di Gaza.

“Kejahatan ini menyebabkan gugurnya puluhan tahanan dalam periode paling berdarah dalam sejarah perjuangan tahanan Palestina,” pungkas pernyataan itu.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular