Pasukan Israel menghancurkan sedikitnya 152 bangunan milik warga Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Yerusalem Timur sepanjang bulan lalu.
Informasi ini disampaikan oleh Komisi Perlawanan terhadap Tembok dan Permukiman Palestina, Senin (6/5/2025), seperti dilaporkan Anadolu Agency.
Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa bangunan yang dihancurkan terdiri atas 96 rumah yang dihuni, 10 rumah tidak berpenghuni, serta 34 fasilitas pertanian.
Kepala komisi, Moayad Shaaban, mengatakan bahwa otoritas Israel juga mengeluarkan 46 surat perintah pembongkaran terhadap bangunan Palestina sebagai bagian dari kebijakan yang dinilai bertujuan membatasi kehadiran warga Palestina di wilayah pendudukan.
Selain itu, Israel juga meninjau 27 rencana pembangunan di dalam permukiman Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, yang diperkirakan akan mencaplok sekitar 3.030 dunam atau hampir 750 hektar lahan milik Palestina.
Laporan tersebut juga mencatat sebanyak 1.693 insiden kekerasan yang dilakukan Israel sepanjang April, termasuk 341 serangan yang dilakukan oleh pemukim ilegal terhadap warga Palestina.
Sejak pecahnya perang di Jalur Gaza pada Oktober 2023, lebih dari 960 warga Palestina dilaporkan tewas dan lebih dari 7.000 orang lainnya terluka akibat serangan oleh militer dan pemukim Israel di wilayah Tepi Barat.
Pada Juli 2024, Mahkamah Internasional (ICJ) menyatakan bahwa pendudukan Israel yang telah berlangsung selama puluhan tahun atas wilayah Palestina adalah ilegal. Pengadilan itu juga menuntut agar semua permukiman Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur segera dikosongkan.