Friday, April 25, 2025
HomeBeritaIsrael marah, tuding pengakuan Prancis atas Palestina "hadiah untuk terorisme"

Israel marah, tuding pengakuan Prancis atas Palestina “hadiah untuk terorisme”

Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, dengan cepat mengecam pengumuman Presiden Prancis Emmanuel Macron tentang niat negaranya untuk mengakui Negara Palestina pada bulan Juni mendatang.

Sa’ar menyebut bahwa langkah tersebut akan menjadi “hadiah untuk terorisme”.

“Pengakuan sepihak terhadap negara Palestina fiktif oleh negara mana pun, dalam realitas yang kita semua ketahui, akan menjadi hadiah bagi terorisme dan memperkuat Hamas… Tindakan semacam ini tidak akan membawa perdamaian, keamanan, atau stabilitas ke kawasan kita,” kata Sa’ar dalam pernyataannya melalui platform X pada Rabu malam.

Sebelumnya pada hari yang sama, Presiden Macron mengumumkan bahwa Prancis mungkin akan mengakui Negara Palestina pada bulan Juni.

Hal itu bertepatan dengan penyelenggaraan konferensi tentang Palestina yang akan berlangsung di New York dan diketuai bersama oleh Prancis dan Arab Saudi.

“Kita harus bergerak menuju pengakuan, dan kami akan melakukannya dalam beberapa bulan mendatang,” kata Macron dalam wawancaranya dengan saluran “France 5”.

Ia menambahkan bahwa tujuannya adalah untuk memimpin konferensi ini bersama Arab Saudi pada bulan Juni.

“Di mana kita dapat mengambil langkah pengakuan bersama terhadap Negara Palestina dengan berbagai pihak,” imbuhnya.

Macron juga menyatakan bahwa ia mengambil langkah ini karena ia percaya pada saat tertentu ini akan menjadi langkah yang benar.

Karena ia ingin terlibat dalam dinamika kolektif yang memungkinkan semua pendukung Palestina untuk juga mengakui Israel—sesuatu yang belum dilakukan oleh banyak dari mereka.

Ia menegaskan bahwa langkah tersebut juga akan memungkinkan Prancis untuk bersikap tegas dalam menentang mereka yang menyangkal hak Israel untuk eksis, seperti Iran.

Prancis juga akan bergerak menuju keamanan bersama di kawasan.

Jika langkah ini diwujudkan, Prancis akan menjadi negara pertama anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengakui Negara Palestina.

Sekitar 150 negara di dunia saat ini telah mengakui Negara Palestina. Pada Mei 2024, Irlandia, Norwegia, dan Spanyol mengambil langkah tersebut, diikuti oleh Slovenia pada Juni.

Dengan demikian, Prancis akan menjadi kekuatan Eropa paling signifikan yang mengakui Negara Palestina—langkah yang selama ini ditentang oleh Amerika Serikat.

Para pendukung pengakuan ini menganggapnya penting untuk mencapai stabilitas di kawasan, sementara Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, terus menolak solusi dua negara.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular