Tuesday, April 22, 2025
HomeBeritaUNRWA: Sekitar 400.000 warga Gaza mengungsi sejak Israel lanjutkan genosida

UNRWA: Sekitar 400.000 warga Gaza mengungsi sejak Israel lanjutkan genosida

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperkirakan sekitar 400.000 warga di Jalur Gaza terpaksa mengungsi sejak Israel melanjutkan operasi genosidanya pada 18 Maret lalu, setelah berakhirnya gencatan senjata.

Dalam pernyataan di platform X, Jum’at (11/4/2025), UNRWA menyatakan bahwa pengungsian massal ini terjadi setelah gencatan senjata runtuh. Situasi di Gaza saat ini disebut sebagai periode terpanjang tanpa bantuan kemanusiaan dan pasokan komersial sejak konflik dimulai.

Sejak 2 Maret, pasukan Israel disebut menutup akses masuk bantuan pokok seperti makanan dan air bersih ke wilayah Gaza dengan menutup seluruh jalur perlintasan, yang memicu krisis kemanusiaan serta memperparah kondisi kelaparan dan kekeringan.

UNRWA menyerukan agar gencatan senjata segera diperbarui, pembebasan tawanan Israel dilakukan, serta bantuan kemanusiaan dan pasokan komersial dapat masuk ke Gaza tanpa hambatan.

Saat ini, militer Israel juga disebut melarang warga Palestina mengakses sekitar 65 persen wilayah Jalur Gaza dengan alasan keamanan, menjadikan area tersebut sebagai “zona penyangga” atau wilayah yang harus dikosongkan.

Laporan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) tertanggal 7 April menyebut bahwa sebelumnya, sebelum Israel menarik diri sepihak dari kesepakatan gencatan senjata pada 18 Maret, luas “zona penyangga” hanya mencakup sekitar 17 persen wilayah Gaza.

Gencatan senjata yang dimulai pada 19 Januari 2025 melalui mediasi Mesir dan Qatar, serta didukung Amerika Serikat, sebelumnya telah memasuki tahap pertama, termasuk pertukaran tahanan antara kelompok Hamas dan Israel.

Namun, menurut media Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu—yang kini menghadapi tuntutan hukum internasional—menolak melanjutkan tahap kedua dari kesepakatan tersebut karena tekanan dari kelompok sayap kanan dalam koalisi pemerintahannya.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel melancarkan serangan besar-besaran di Gaza yang telah menyebabkan lebih dari 166.000 warga Palestina tewas atau terluka, mayoritas adalah perempuan dan anak-anak. Selain itu, lebih dari 11.000 orang dinyatakan hilang.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular