Kelompok pro-Palestina berkumpul pada hari Selasa di luar Gedung Putih di Washington, DC untuk memprotes kejahatan yang dilakukan Israel di Jalur Gaza dan pertemuan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan Presiden AS Donald Trump.
Aksi protes ini berlangsung saat Trump menyambut Netanyahu di Oval Office untuk melakukan pembicaraan.
Kunjungan Netanyahu ke ibu kota AS ini terjadi di tengah berlanjutnya gencatan senjata antara Israel dan kelompok Palestina Hamas di Gaza, di mana lebih dari 47.500 warga Palestina telah tewas sejak 7 Oktober 2023.
Dengan mengibarkan bendera Palestina, para pengunjuk rasa meneriakkan “Free, free Palestine” dan “Stop hosting a war criminal.”
Mereka juga membawa spanduk bertuliskan “Prime Minister of Genocide,” “Netanyahu is a War Criminal,” dan “Israel Kills.”
Para demonstran juga menyerukan penangkapan Netanyahu, yang menghadapi surat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Trump mengatakan pada Senin bahwa ia tidak dapat menjamin bahwa gencatan senjata di Gaza akan bertahan dan menyampaikan kepada wartawan di Oval Office bahwa ia “tidak memiliki jaminan” bahwa perjanjian damai ini akan tetap berlaku.
“Saya telah melihat orang-orang yang dianiaya. Tidak ada yang pernah melihat sesuatu seperti ini. Tidak, saya tidak memiliki jaminan bahwa perdamaian ini akan bertahan,” ujarnya.
Sebelum bertemu dengan Netanyahu, Trump mengulangi saran sebelumnya untuk memindahkan warga Palestina keluar dari Jalur Gaza, dengan mengatakan, “Saya rasa orang-orang tidak seharusnya kembali ke Gaza.”