Mantan pemain sepak bola internasional Jerman Mesut Özil mengharapkan ‘perdamaian dan ketenangan abadi’ di Gaza usai berlakunya gencatan senjata, lansir Yeni Şafak.
Özil mengatakan bahwa perjanjian gencatan senjata yang diumumkan pada Rabu antara Israel dan Hamas telah membawa secercah harapan bagi kawasan Timur Tengah.
“Saya sangat berharap perjanjian ini bermanfaat bagi saudara-saudari Palestina kita dan mengarah pada terciptanya perdamaian abadi dan ketenangan di kawasan kita,” tulis pria berusia 36 tahun itu di akun Twitter-nya.
“Saya mengenang seluruh nyawa tak berdosa yang hilang selama proses ini dan berdoa agar mereka yang terluka segera pulih. Harapan kami adalah langkah ini akan menjadi awal yang penting menuju perdamaian abadi,” tambah Özil.
Sebelumnya, Perdana Menteri Qatar sekaligus Menteri Luar Negeri Sheikh Muhammad bin Abdulrahman Al-Thani mengumumkan keberhasilan para mediator dalam mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza dan mencatat bahwa pelaksanaannya akan dimulai Minggu ini.
Pengumuman tersebut disampaikan pada hari ke-467 genosida Israel terhadap Gaza, yang dengan dukungan AS telah membunuh dan melukai lebih dari 156.000 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
Perang tersebut telah menyebabkan lebih dari 11.000 orang hilang, dengan kehancuran yang meluas dan krisis kemanusiaan yang telah merenggut nyawa banyak orang lanjut usia dan anak-anak dalam salah satu bencana kemanusiaan global terburuk dalam beberapa waktu terakhir.
Özil yang mengantongi gelar La Liga Spanyol 2012 bersama Real Madrid dan empat Piala FA bersama Arsenal pada tahun 2014, 2015, 2017 dan 2020, mengumumkan pensiun dari sepak bola profesional pada Maret 2023.
Mantan pemain internasional Jerman kelahiran Turki ini juga memenangkan Piala Dunia FIFA 2014 bersama Jerman, di mana ia mencetak 23 gol dalam 92 penampilan. (Penerjemah Qadriyah Bayyinah)