Pada Selasa dini hari (1/10), militer Israel memulai operasi serangan darat di Lebanon, menyusul kampanye serangan udara yang telah mewaskan para petinggi Hizbullah dan hampir seribu warga sipil Lebanon.
Juru bicara militer Israel menyatakan bahwa pasukan Israel telah melancarkan operasi darat terfokus di Lebanon selatan.
“Kami telah memulai operasi darat terbatas di wilayah selatan Lebanon sesuai dengan keputusan tingkat politik,” ujar militer Israel dalam sebuah pernyataan.
Israel menyatakan, operasi darat ke dalam wilayah Lebanon digelar atas arahan pimpinan politik dan mencakup sejumlah desa dekat perbatasan.
Operasi ini berlangsung sesuai rencana yang diawasi oleh Staf Umum dan Komando Utara.
Dukungan udara dan artileri
Militer Israel menjelaskan, tujuan operasi darat ke Lebanon adalah untuk memulangkan penduduk Israel ke rumah-rumah mereka di utara yang berbatasan dengan Lebanon.
Sekitar 60-80 ribu warga Israel mengungsi akibat serangan Hizbullah terhadap kawasan zionis sejak Oktober 2023. Hizbullah menyatakan akan menghentikan serangan jika Israel berhenti menyerang Gaza.
Kanal 13 Israel melaporkan Hizbullah meluncurkan sejumlah roket ke arah perbatasan, di mana pasukan Israel diperkirakan berkumpul.
Harian Maariv juga melaporkan bahwa 35 roket ditembakkan dari Lebanon ke utara Israel dalam 40 menit setelah tengah malam.
Sumber dari NBC mengutip pejabat Amerika Serikat yang menyatakan, “Tampaknya invasi darat di Lebanon telah dimulai.”
Menurut Israel Hayom, pasukan infanteri Israel telah memasuki Lebanon, didukung pilot Angkatan Udara dan pasukan artileri.
Radio resmi Israel juga melaporkan unit komando khusus dari militer Israel telah menyusup ke wilayah Lebanon.
Militer Israel menegaskan, kampanye militer di utara ini berjalan bersamaan dengan operasi yang sedang berlangsung di Jalur Gaza dan wilayah lainnya.
Baca juga: Israel naikkan biaya perang Gaza jadi Rp. 612 triliun
Baca juga: Ancaman bom syahid cemaskan seluruh wilayah Israel
