Wednesday, February 5, 2025
HomeBeritaNetanyahu klaim perdamaian antara Israel dan Saudi akan terwujud

Netanyahu klaim perdamaian antara Israel dan Saudi akan terwujud

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mengklaim bahwa perdamaian antara Israel dan Arab Saudi akan tercapai. Ia mengatakan bahwa dia berkomitmen untuk itu, pada Selasa malam waktu Washington.

Pernyataan Netanyahu disampaikan selama konferensi pers bersama dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, setelah pembicaraan bilateral di Gedung Putih.

Arab Saudi telah berulang kali menetapkan persetujuan pemerintah Israel untuk pembentukan negara Palestina, sebagai imbalan untuk normalisasi hubungan dengannya.

“Saya pikir perdamaian antara Israel dan Arab Saudi bukan hanya mungkin, tetapi akan tercapai, dan saya berkomitmen untuk itu,” kata Netanyahu Ketika ditanya tentang kemungkinan tercapai kesepakatan normalisasi dengan Arab Saudi tanpa mendirikan negara Palestina

“Jika Anda tetap menjabat beberapa bulan lagi (setelah berakhirnya masa jabatan pertama yang berlangsung antara 20 Januari 2017 dan 20 Januari 2021), perdamaian ini sudah akan tercapai,” tambahnya menyikapi Trump.

Melalui mediasi pemerintahan Trump selama masa jabatan pertamanya, 4 negara Arab – UEA, Bahrain, Sudan, dan Maroko – menandatangani perjanjian untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, yang dikenal dengan “Perjanjian Abraham”, pada tahun 2020 lalu.

Trump berharap selama masa jabatan barunya, bisa melanjutkan momentum perjanjian ini, yang dimulai pada 20 Januari lalu.

“Tujuan ketiga kami dalam perang adalah agar Gaza tidak lagi menjadi ancaman. Trump membawa masalah ini ke level lain. Dia melihat masa depan untuk sebidang tanah (maksudnya Gaza) yang telah menjadi pusat banyak terorisme (menurutnya),” kata Netanyahu menanggapi usulan Trump untuk memindahkan warga Palestina Gaza ke Mesir dan Yordania.

Menurut Netanyahu, ia memiliki ide lain yang layak diperhatikan dan sedang diuji bersama tim.

“Ini adalah ide yang bisa mengubah arah sejarah,” imbuhnya.

Sejak 25 Januari lalu, Trump mempromosikan rencana untuk memindahkan warga Palestina di Gaza ke negara-negara tetangga seperti Mesir dan Yordania. Namun usulan itu ditolak oleh kedua negara tersebut, dan didukung oleh negara-negara Arab lainnya, serta organisasi regional dan internasional.

Namun Trump membawa rencananya ke level lain selama pertemuannya dengan Netanyahu hari ini.

Dalam konferensi pers singkat sebelum pembicaraan dengan Netanyahu, Trump menegaskan dukungannya untuk rencana pemindahan warga Palestina di Gaza secara “permanen” ke negara-negara lain.

Trump menunjukkan bahwa Mesir dan Yordania telah memberi tahu Washington bahwa mereka tidak siap menerima penduduk dari Gaza, tetapi dia mengklaim ada negara-negara lain yang menyatakan kesiapan untuk menerima mereka.

Setelah pertemuan dengan Netanyahu, Trump mengungkapkan kepada wartawan bahwa “Amerika Serikat akan mengambil alih kendali Gaza,” mengantisipasi bahwa AS akan memiliki “kepemilikan jangka panjang” atas Gaza.

Netanyahu tampak bersemangat menanggapi pernyataan Trump selama konferensi pers.

“Anda adalah teman terbaik kami di Gedung Putih sepanjang masa,” pujinya.

“Di bawah kepemimpinan Anda (Trump) kita akan menciptakan dunia yang lebih baik. Kami menantikan masa depan yang hebat untuk kawasan ini dan meningkatkan aliansi kami ke tingkat yang lebih tinggi dari sebelumnya,” imbuhnya.

Netanyahu juga memuji serangkaian langkah yang diambil Trump dalam beberapa hari terakhir, termasuk membantu pembebasan tahanan Israel melalui kesepakatan gencatan senjata di Gaza, dan menghentikan pendanaan untuk Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Selain itu, sebelumya telah administrasi AS telah mengeluarkan penandatanganan keputusan untuk menerapkan “tekanan maksimum” terhadap Iran, dan membatalkan keputusan larangan ekspor beberapa senjata ke Israel.

“Semua ini hanya dalam dua minggu, bayangkan di mana kita akan berada setelah 4 tahun,” tegas Netanyahu.

Ia mengklaim bahwa Israel dan AS “berperang bersama melawan musuh bersama, dan bekerja untuk mengubah wajah Timur Tengah.”

“Tuan Presiden, kita harus menyelesaikan pekerjaan ini. Kami memiliki 3 tujuan di Gaza, yaitu: mengembalikan semua sandera (tahanan Israel di Gaza), menghancurkan Hamas, dan menghilangkan ancaman dari Gaza terhadap Israel,” lanjut Netanyahu kepada Trump.

Netanyahu yakin bahwa di bawah kebijakan Trump, tujuan tersebut akan tercapai.

Sementara itu, terkait masalah Iran, Netanyahu siap merespons agresi Iran, dan memastikan mereka tidak berupaya mengembangkan senjata nuklir. (Ali Muhtadin)

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular