Thursday, March 6, 2025
HomeBeritaPemerintahan Trump untuk pertama kalinya hubungi Hamas

Pemerintahan Trump untuk pertama kalinya hubungi Hamas

Pemerintahan Trump telah melakukan pembicaraan secara diam-diam dengan Hamas mengenai kemungkinan pembebasan sandera AS yang saat ini ditahan di Gaza, demikian dilaporkan oleh Axios pada Rabu, mengutip dua sumber yang tidak disebutkan namanya yang memiliki pengetahuan langsung tentang pembicaraan tersebut.

AS tidak pernah terlibat langsung menjalin komunikasi dengan Hamas sebelumnya, karena kelompok pejuang ini telah ditetapkan Washington sebagai kelompok teroris pada tahun 1997.

Pembicaraan tersebut dipimpin oleh utusan khusus Presiden AS untuk urusan sandera, Adam Boehler, dengan Hamas di Doha dalam beberapa pekan terakhir.

Meskipun pemerintah AS telah berbicara dengan Israel mengenai kemungkinan melakukan pembicaraan dengan Hamas, Israel mengetahui tentang keterlibatan ini melalui saluran lain.

Pembicaraan dengan Hamas fokus pada sandera warga AS, namun menurut sumber yang sama, pembicaraan tentang kesepakatan yang lebih luas untuk membebaskan seluruh sandera yang tersisa juga telah dibicarakan, dengan tujuan untuk mencapai gencatan senjata jangka panjang. Namun, hingga kini belum ada kesepakatan yang tercapai.

Steven Witkoff, utusan khusus Gedung Putih, sempat merencanakan pertemuan dengan Perdana Menteri Qatar untuk membahas negosiasi gencatan senjata, namun membatalkan perjalanan tersebut setelah melihat bahwa tidak ada ketertarikan dari pihak Hamas, menurut seorang pejabat AS.

Trump sendiri berulang kali mengancam Hamas dengan “neraka yang harus dibayar” dan bahkan mengusulkan agar AS mengambil alih Gaza. Negosiasi rahasia dengan Hamas adalah sesuatu yang belum pernah dijajaki oleh pemerintahan sebelumnya.

Saat ini, terdapat 59 sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza, dengan pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi 35 orang tewas. Di antara sandera yang masih hidup, terdapat 5 sandera warga AS.

Fase pertama dari kesepakatan sandera Gaza telah berakhir pada hari Sabtu dan belum ada kesepakatan untuk memperpanjangnya. Meskipun perang belum dilanjutkan, Israel telah menghentikan semua bantuan yang masuk ke Gaza, dengan ancaman kelaparan yang semakin mendekat.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular