Wednesday, May 14, 2025
HomeBeritaPM Qatar: Kami berdialog dengan Israel dan AS demi penyaluran bantuan ke...

PM Qatar: Kami berdialog dengan Israel dan AS demi penyaluran bantuan ke Gaza

Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, menyatakan bahwa Doha tengah melakukan upaya intensif bersama Amerika Serikat (AS) dan Israel untuk membuka akses penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

Dalam wawancara dengan harian The Washington Post, Sheikh Mohammed mengungkapkan bahwa Qatar terus mengupayakan tercapainya gencatan senjata di Gaza.

Ia menyebutkan bahwa pihaknya telah berbicara langsung dengan otoritas Israel dan pejabat di Washington guna mencari jalan masuk yang memungkinkan bantuan segera menjangkau warga sipil di wilayah yang terkepung itu.

“Kami berdialog dengan Israel dan Amerika Serikat untuk menemukan jalur yang memungkinkan penyaluran bantuan ke Gaza,” ujarnya.

Sheikh Mohammed juga menyinggung pembebasan seorang warga negara AS, Edan Alexander.

Pembebasan itu, menurutnya merupakan hasil dari upaya mediasi panjang yang bertujuan mendorong tercapainya penghentian kekerasan.

Ia menegaskan bahwa Qatar tetap berkomitmen untuk membebaskan seluruh sandera yang masih ditahan di Gaza.

“Selama satu setengah tahun terakhir, kami berhasil memediasi pembebasan lebih dari 130 sandera. Itu merupakan hasil dari diplomasi kami,” tegasnya.

Ia menyatakan harapannya agar para pihak yang terlibat dapat kembali ke meja perundingan secara konstruktif guna mengakhiri konflik serta memastikan bantuan kemanusiaan dapat segera dikirimkan ke Gaza.

Terkait Suriah, Sheikh Mohammed menyampaikan bahwa kemampuan pemerintahan baru di negara itu untuk bergerak maju sangat terbatas akibat sanksi internasional yang masih membelenggu.

Ia mengungkapkan bahwa Qatar tengah menjajaki pemahaman bersama dengan AS guna memungkinkan pelonggaran sanksi terhadap pemerintahan baru Suriah.

Sementara mengenai program nuklir Iran, Sheikh Mohammed mengimbau Teheran dan Washington agar segera mencapai kesepakatan.

Ia menekankan urgensi Oktober mendatang sebagai momen penting di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam meninjau program nuklir Iran.

“Kami menyarankan agar Iran dan AS segera menuntaskan perjanjian ini karena bulan Oktober akan menjadi waktu krusial bagi Dewan Keamanan,” katanya.

Ia juga menyoroti fakta bahwa Iran telah meningkatkan pengayaan uranium sejak AS menarik diri dari kesepakatan nuklir tahun 2015.

“Kami mendorong Iran untuk segera mencari kesepakatan,” ujarnya mengakhiri.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular