Senator Partai Republik Rand Paul mengkritik proposal Presiden AS Donald Trump untuk “mengambil alih Jalur Gaza.”
Paul menekankan bahwa upaya perdamaian seharusnya dipimpin oleh Israel dan Palestina, bukan oleh AS.
Dia menyuarakan kekhawatirannya terhadap keterlibatan AS lebih lanjut dalam penjajah dan intervensi militer di Gaza.
Ia juga mempertanyakan alasan di balik tindakan tersebut, dengan mengatakan bahwa Amerika seharusnya tidak terlibat dalam okupasi lain yang berisiko mengorbankan sumber daya dan nyawa tentara AS.
Kritikan ini muncul setelah pernyataan Trump dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, di mana Trump mengatakan bahwa AS akan “mengambil alih Jalur Gaza” dan mungkin mengirim pasukan AS jika diperlukan, dengan tujuan mengubah wilayah tersebut menjadi “Riviera Timur Tengah.”
Komentar Paul datang setelah pernyataan dari Menteri Luar Negeri Marco Rubio, yang mendukung untuk menjadikan Gaza “indah lagi” dan membebaskannya dari Hamas.
Proposal ini muncul setelah kesepakatan gencatan senjata yang berlaku sejak 19 Januari, yang menangguhkan tindakan militer Israel di Gaza.