Saturday, March 15, 2025
HomeBeritaSomalia dan Somaliland tolak rayuan AS-Israel untuk tampung relokasi warga Palestina

Somalia dan Somaliland tolak rayuan AS-Israel untuk tampung relokasi warga Palestina

Somalia dan wilayah pemisahannya, Somaliland, menyatakan tidak menerima proposal apapun dari Amerika Serikat atau Israel terkait pemukiman kembali pengungsi Palestina dari Gaza.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri kedua negara tersebut pada hari ini. Mogadishu menegaskan penolakan tegas terhadap rencana tersebut, lansir Reuters.

Menurut laporan Associated Press, pejabat AS dan Israel mengatakan bahwa pemerintah mereka telah menghubungi pejabat dari Sudan, Somalia, dan Somaliland untuk membahas kemungkinan menggunakan wilayah mereka sebagai tempat pemukiman bagi pengungsi Palestina dari Jalur Gaza yang porak-poranda.

Namun, pejabat Sudan menegaskan penolakan mereka terhadap proposal tersebut, sementara pejabat Somalia dan Somaliland mengaku tidak mengetahui adanya kontak terkait hal ini, seperti yang dilaporkan oleh AP.

Menteri Luar Negeri Somalia, Ahmed Moalim Fiqi, menyatakan bahwa negaranya dengan tegas menolak “setiap proposal atau inisiatif dari pihak manapun yang dapat merongrong hak rakyat Palestina untuk hidup dengan damai di tanah leluhur mereka.”

Dia menambahkan bahwa pemerintah Somalia tidak pernah menerima proposal semacam itu dan menegaskan bahwa Mogadishu menentang rencana apapun yang melibatkan penggunaan wilayah Somalia untuk pemukiman kembali penduduk dari luar.

Abdirahman Dahir Adan, Menteri Luar Negeri Somaliland, menyebutkan bahwa “tidak ada pembicaraan dengan siapapun terkait masalah Palestina.”

Berbeda dengan Somalia yang telah berperang melawan pemberontakan kelompok Islamis selama lebih dari 17 tahun, Somaliland sebagian besar hidup damai sejak mendeklarasikan kemerdekaannya dari pemerintah Mogadishu pada tahun 1991.

Namun, Somaliland tidak diakui oleh negara manapun dan pemerintahnya berharap agar Presiden AS saat itu, Donald Trump, dapat memberikan dukungan terhadap perjuangan mereka.

Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri AS tidak memberikan tanggapan segera atas permintaan komentar dari Reuters.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular