ditangkap

Dua Pemuda Luka, 7 Ditangkap di Betlehem

GAZA MEDIA, BETLEHEM – Dua pemuda Palestina terluka dan 7 lainnya ditangkap setelah meletus bentrokan dengan pasukan pendudukan Israel di kamp pengungsi Dheisha, selatan Betlehem di Tepi Barat yang diduduki penjajah.
Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa pasukan pendudukan menyerbu kamp pengungsi Dheisha pada dini hari dan menembakkan peluru tajam serta gas air mata dan bom suara. Akibatnya, dua pemuda tertembak.
Sumber menambahkan, setelah menggerebek rumah-rumah di kamp, pasukan Israel menangkap tawanan Palestina yang dibebaskan yakni Hassan Zaghari (26 tahun), Ashraf Sajdiya, warga Ahmed Ramadan (63 tahun) dan putranya Raed (34 tahun).
Pasukan Israel juga menangkap Rani Abu Akkar (20 tahun), Raneem Muhammad Al-Jaafari (17 tahun), dan Iyad Sami Taqatqa.
Sumber menjelaskan bahwa pasukan Israel memasang selebaran di dinding kamp yang mengancam akan menangkap siapa pun yang tergabung dalam Front Rakyat Untuk Pembebasan Palestina.
Di sisi lain, pasukan Israel memperpanjang penahanan administratif Youssef Qazzaz, juru bicara fraksi “Al-Quds Mauduna”, dari Hebron.
Kantor Informasi Tawanan melaporkan bahwa Israel memperpanjang penahanan Qazzaz untuk ketiga kalinya berturut-turut, selama 4 bulan.[]

14 Tersangka Daesh/ISIS Ditangkap di Turki

GAZA MEDIA, ISTANBUL – Pasukan keamanan Turki menangkap 14 orang, termasuk 13 warga negara asing, yang diduga terkait dengan kelompok teroris Daesh/ISIS di Istanbul, kata sumber keamanan, Kamis (16/12), seperti dikutip dari AA.

Tim polisi anti-teror melancarkan operasi untuk menangkap para tersangka, yang diyakini sebagai bagian dari kelompok yang merencanakan serangan atas nama Daesh/ISIS, kata sumber yang namanya dirahasiakan terkait pembatasan berbicara kepada media.

Sebagai bagian dari penyelidikan, polisi melakukan penggerebekan serentak di 15 lokasi pada sembilan distrik metropolis.

Materi digital dan dokumen organisasi juga disita selama penggerebekan.

Turki adalah salah satu negara pertama yang mendeklarasikan Daesh/ISIS sebagai kelompok teror.

Sejak itu, negara tersebut telah diserang oleh kelompok teroris itu beberapa kali.

Mereka telah melakukan setidaknya 10 bom bunuh diri, tujuh serangan bom, dan empat serangan bersenjata, menewaskan 315 orang dan melukai ratusan lainnya.

Sebagai balasan, Turki meluncurkan operasi anti-teror di dalam dan luar negeri untuk mencegah serangan lebih lanjut.[]