keamanan

Delegasi Keamanan Mesir Tiba di “Israel”, Bahas Pembebasan Tahanan dan Rekonstruksi di Jalur Gaza

GAZA MEDIA, AL-QUDS — Media TV Swasta ‘Israel’ membenarkan adanya pertemuan delegasi keamanan Mesir yang bertemu dengan Komandan Pasukan Tentara “Israel” membahas rencana pembebasan dan rekonstruksi bangunan di Jalur Gaza, Selasa (18/1).

Otoritas penjajah ‘Israel’ turut mengkonfirmasi, delegasi perwira Mesir tiba di ‘Israel’ dan mengadakan pertemuan dengan beberapa pejabat senior dalam rangka pembicaraan tentang rehabilitasi Jalur Gaza serta solusi persoalan tahanan “Israel” ke depannya.

Di lain pihak, sejumlah pejabat komisi enggan mengungkapkan hasil pertemuan yang bersifat rahasia, menghubungkan dengan permasalahan atau isu-isu yang tengah beredar saat ini.

‘Israel’ mengingkari komitmen kesepakatan rencana rekonstruksi dan pencabutan blokade atas Jalur Gaza, menyusul dengan berakhirnya agresi atas mediasi Mesir pada Mei 2021 lalu.

Patut diketahui bahwa Mesir sedang menengahi pembicaraan tidak langsung antara penjajah ‘Israel’ dengan faksi Pejuang Palestina mengenai konsolidasi gencatan senjata, rekonstruksi Jalur Gaza, dan pertukaran tahanan.[]

Israel Makin Berani Akibat Koordinasi Keamanan dan Normalisasi

GAZA MEDIA, TEPI BARAT – Pemimpin Gerakan Jihad Islam, Sheikh Bassam al-Saadi, menegaskan, “Jika bukan karena normalisasi dan jatuhnya beberapa negara Arab ke dalam rawa-rawa pendudukan Israel, serta karena koordinasi keamanan yang dilakukan dinas keamanan Otoritas Palestina dengan pihak pendudukan Israel, maka pendudukan Israel dan kawanan pemukim pendatang Yahudi tidak akan berani menyerang membabi buta terhadap rakyat p di desa-desa dan kota-kota Tepi Barat.”

Dalam sebuah pernyataan pers pada hari Sabtu (25/12/2021), Al-Saadi mengatakan, “Berlanjutnya serangan yang dilakukan tentara pendudukan Israel dan para pemukim pendatang Yahudi pada lahan, tempat-tempat suci dan warga, sudah pasti akan menimbulkan aksi massa yang berkelanjutan, yang dapat berkembang menjadi intifadhah menyeluruh.”

Dia mengingatkan bahwa “serangan terus-menerus terjadi dalam konteks serangan Zionis terhadap rakyat Palestina, yang berkomitmen pada perjuangan dan perlawanan mereka, dan berakar di tanah dan hak-hak mereka.”

Al-Saadi menyerukan semua kekuatan dan faksi kerja nasional dan Islam untuk mengkonsolidasikan persatuan Palestina. Dia mengisyaratkan kepada pentingnya untuk memperkuat front internal rakyat Palestina dengan semua afiliasi dan orientasi politik mereka.

Dia menyerukan untuk mengintensifkan kerja sama antara semua kekuatan dan faksi untuk melindungi rakyat Palestina dalam menghadapi konspirasi yang dilancarkan terhadap mereka dan praktik-praktik agresif yang mereka alami.

Al-Saadi menambahkan, “Semua bangsa yang diduduki penjajah sepanjang sejarah hanya menang melalui perlawanan, kemauan dan semangat spartan.”

Dia mengingatkan pengalaman rakyat di Vietnam, kemudian Afghanistan dan Aljazair, hingga Kuba dan Libanon. Dia menekankan bahwa rakyat Palestina, dengan semangat spartan, kesabaran dan perlawanan mereka, akan mendapatkan kemenangan dan pembebasan.[]

Presiden Palestina Bertemu Penasihat Keamanan Nasional AS

GAZA MEDIA, RAMALLAH – Presiden Palestina Mahmoud Abbas menjamu Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan pada Rabu di Ramallah di daerah pendudukan Tepi Barat di mana mereka membahas perkembangan politik terbaru.

Selama pertemuan, Abbas menegaskan kembali bahwa Israel harus mengakhiri pendudukannya atas wilayah Palestina dan berhenti memperluas pemukiman, lapor kantor berita Palestina WAFA.

Abbas menambahkan bahwa Israel harus menghormati Masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga Islam, dan menghentikan penggusuran warga Palestina di lingkungan Yerusalem Timur, yang dia sebut “melawan hukum.”

Kebijakan Israel merusak solusi dua negara, kata Abbas menekankan, sementara itu dia juga menggarisbawahi pentingnya memperkuat hubungan AS-Palestina.

Sullivan menegaskan kembali komitmen negaranya terhadap solusi dua negara.

Sullivan pekan ini melakukan perjalanan ke Israel dan Palestina bergabung dengan Brett McGurk, Wakil Asisten Presiden Joe Biden dan Koordinator Timur Tengah dan Afrika Utara, dan Penjabat Asisten Sekretaris Departemen Luar Negeri untuk Urusan Timur Dekat, Yael Lempert.[]

Sistem Keamanan Lemah, Ribuan Amunisi Militer Israel Dicuri

GAZA MEDIA, ISRAEL – Stasiun TV 13 “Israel” melaporkan pada hari Rabu (15/12) hilangnya amunisi dari gudang pangkalan militer penjajah “Israel” yang diduga dicuri satu setengah bulan yang lalu.

Ini menunjukkan sebenarnya sistem keamanan penjajah Israel sangat lemah. Terbukti dari tahun ke tahun, berita pencurian senjata Israel selalu terjadi.

Surat kabar Haaretz pernah mengungkapkan sebagian dari senjata jatuh ke tangan yang salah selama 2013 hingga tahun-tahun seterusnya.

Sepanjang 2013-2020 13 pistol Glock dicuri, dengan rincian 2013 (1), 2014 (3), 2015 (1), 2016 (3), 2017 (2), 2018-2020 (masing-masing 1). Selama periode itu pula, masing-masing tiga pistol SIG Sauer dan jerichp diambil orang tidak bertanggung jawab.

Kemudian 82 senapan serbu dicuri dengan rincian 2013 (7), 2014 (9), 2015 (4), 2016 dan 2017 (masing-masing 7), 2018 (8), 2019 (16), dan 2020 (24). Ada 32 senapan mesin dicuri dengan rincian 2013 (4), 2014 dan 2015 (masing-masing 5), 2016 (4), 2017 (5), 2018 (4), 2019 (3), dan 2020 (2).

Selain itu terdapat 32 roket Law dicuri dengan rincian 2013 dan 2014 (0), 2015 (31), 2016 (14), 2017 (0), 2018 dan 2019 (masing-masing 1), dan 2020 (0). Juga ada 527 granat diambil pencuri dengan rincian 2013 dan 2014 (0), 2015 (34), 2016 (163), 2017 (14), 2018 (27), 2019 (118), dan 2020 (171).

Media tersebut memperkirakan lebih dari seratus ribu butir peluru hilang dicuri. Sementara sumber keamanan Israel mengkonfirmasi bahwa jumlahnya melebihi 150 ribu butir. Hal ini mengkhawatirkan sejumlah pimpinan pasukan penjajah juga kewalahan mereka dalam mengejar pelaku hingga saat ini.

Kasus pencurian peralatan dan amunisi dari lokasi penjajah Israel telah meningkat beberapa tahun terakhir, mengingat lemahnya sistem keamanan mereka, terutama setelah alami kekalahan dengan pejuang Palestina pada Perang Saif al-Quds bulan Mei lalu.[]