Thursday, April 17, 2025
HomeBeritaTrump dan Netanyahu umumkan negosiasi terbaru untuk bebaskan sandera Israel

Trump dan Netanyahu umumkan negosiasi terbaru untuk bebaskan sandera Israel

Presiden Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan pada Senin bahwa mereka sedang mengupayakan negosiasi baru untuk membebaskan lebih banyak sandera yang masih ditahan oleh Hamas di Gaza.

“Kami sedang berusaha keras untuk mencapai kesepakatan baru yang kami harap dapat berhasil. Kami berkomitmen untuk membebaskan semua sandera,” kata Netanyahu saat berbicara kepada wartawan di Ruang Oval.

Trump juga menambahkan, “Kami sedang bekerja sangat keras untuk membebaskan para sandera. Kami sedang mempertimbangkan kemungkinan gencatan senjata lainnya, tapi kita lihat nanti bagaimana perkembangannya.”

Kunjungan Netanyahu ini terjadi setelah runtuhnya gencatan senjata enam minggu yang sempat diterima antara Israel dan Hamas, yang dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang memicu invasi Israel ke Gaza. Gencatan senjata yang rapuh itu berakhir dengan dilanjutkannya serangan udara Israel ke Gaza pada 18 Maret lalu.

Gencatan senjata tersebut sempat memungkinkan pembebasan 33 sandera Israel, delapan di antaranya ditemukan tewas, sebagai imbalan atas pembebasan sekitar 1.800 tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.

Sementara itu, setelah beberapa waktu tidak memberikan komentar terkait rencananya yang kontroversial mengenai Amerika Serikat yang mengambil alih Gaza dan memindahkan dua juta penduduknya, Trump kembali mengungkit ide tersebut pada Senin.

“Saya rasa Gaza adalah wilayah yang sangat penting, dan itu adalah sesuatu yang akan kami terlibat di dalamnya,” ujar Trump.

Trump sering mengaitkan Gaza, yang diinginkan oleh Palestina sebagai bagian dari negara mereka yang akan datang, dengan peluang bisnis bagi Amerika Serikat, bahkan menyebut Gaza bisa diubah menjadi “Riviera Timur Tengah.”

Usulan tersebut ditolak tegas oleh negara-negara di seluruh dunia, terutama negara-negara Arab seperti Mesir dan Yordania, termasuk rencana Trump untuk memindahkan warga Palestina Gaza ke negara-negara lain.

“Tapi Anda tahu, memiliki pasukan perdamaian seperti Amerika Serikat yang mengontrol dan mengelola Gaza bisa menjadi hal yang positif, karena saat ini yang saya dengar hanya soal pembunuhan, Hamas, dan masalah,” tambah Trump.

Dia juga menyatakan, “Jika Anda memindahkan orang-orang Palestina ke negara-negara lain yang bersedia menerima mereka, itu akan menciptakan zona kebebasan.”

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular