Wednesday, May 14, 2025
HomeBeritaTrump dorong Arab Saudi normalisasi dengan Israel

Trump dorong Arab Saudi normalisasi dengan Israel

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa (13/5/2025) mendorong Arab Saudi untuk mengakui negara Israel, seraya menyebut bahwa langkah tersebut akan menjadi “penghormatan besar” bagi dirinya secara pribadi, lansir New York Post.

Pernyataan itu disampaikan dalam pidatonya di hadapan para pemimpin kerajaan kaya minyak tersebut dalam forum investasi Saudi-AS di Riyadh.

“Dengan Abraham Accords yang bersejarah, kita telah menciptakan momentum luar biasa menuju perdamaian,” ujar Trump di forum yang juga dihadiri Putra Mahkota Mohammed bin Salman serta CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk.

“Ini harapan saya yang paling tulus, bahkan mimpi saya, agar Arab Saudi — negara yang sangat saya hormati — dapat segera bergabung dalam Abraham Accords.”

Trump menyatakan bahwa normalisasi hubungan dengan Israel akan menjadi “penghargaan luar biasa bagi negara Anda” dan berdampak penting bagi masa depan kawasan Timur Tengah.

Dalam kesempatan yang sama, Trump kembali menekan Iran agar menyepakati perjanjian nuklir baru. Ia mengancam akan menerapkan “tekanan maksimum” dan memaksa ekspor minyak Iran turun hingga nol jika tidak ada kesepakatan.

“Waktu mereka untuk memilih adalah sekarang. Kita tidak punya banyak waktu lagi,” ujarnya tegas.

Abraham Accords merupakan kesepakatan normalisasi hubungan diplomatik antara Israel dan sejumlah negara Arab, termasuk Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko, yang dimediasi Trump selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden.

Namun, Arab Saudi hingga kini belum secara resmi mengakui negara Israel dan tidak memiliki hubungan diplomatik bilateral dengan Tel Aviv.

Pembicaraan mengenai kemungkinan normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel saat ini terhenti, seiring perang genosida Israel terhadap Gaza.

Trump, yang mendukung Israel dalam perang tersebut, menyatakan bahwa Hamas harus dihapuskan sepenuhnya. Ia juga sempat mengusulkan relokasi total warga Palestina dari Gaza untuk memberi ruang bagi pembangunan internasional, pernyataan yang menuai kontroversi di berbagai kalangan.

Kendati demikian, dalam lawatannya kali ini, Trump tidak memiliki agenda resmi untuk mengunjungi Israel.

Kunjungan ke Arab Saudi ini merupakan bagian dari rangkaian perjalanan luar negeri pertamanya di masa jabatan kedua, setelah sebelumnya sempat mengunjungi Italia untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular