JENEWA
Juru bicara komisi tinggi PBB untuk hak asasi manusia (OHCHR) Jeremy Laurence, pada Kamis, mengkritik militer Israel yang melepaskan anjing untuk menyerang tahanan Palestina.
Pernyataan Laurence disampaikan kepada Kantor Berita Turki, Anadolu Agency, menyusul sejumlah pertanyaan terkait aksi militer Israel yang menggunakan serangan anjing terhadap tahanan Palestina, kekerasan seksual, dan menjadikan warga Palestina yang terluka sebagai tameng hidup di wilayah Tepi Barat.
“Kami mengetahui adanya laporan bahwa anjing telah dilepaskan kepada para tahanan. Dalam beberapa kasus berujung pada serangan dan gigitan,” kata Laurence.
Kata Laurence aksi-aksi semacam itu melanggar kewajiban Israel sebagai pihak penjajah untuk melindungi warga yang dijamin oleh hukum hak asasi manusia internasional. Hak-hak itu meliputi hak individu untuk hidup dan sehat, dan pencegahan tindakan yang tidak manusiawi, penghinaan, atau penghukuman.
Laurence juga mengecam militer Israel yang mengikat warga Palestina yang terluka di atas kendaraan militer Israel, dan menggunakannya sebagai tameng hidup di Jenin, Tepi Barat.
“Di Tepi Barat yang terjajah, OHCHR, mengecam pelanggaran HAM internasional yang terus terulang. Dan hukum humaniter internasional tetap berlaku bagi Israel sebagai pihak penjajah,” tulis OHCHR dalam pernyataan pers.
Pada 22 Juni militer Israel menyerang satu rumah di kawasan El-Jabariyyat, Jenin yang melukai tiga pemuda akibat tembakan.
Militer Israel mengikat salah satu pemuda Palestina di atas kap mesin mobil jip, kemudian menjadikan dia sebagai tameng hidup, seraya mencegah tim medis menolong pemuda itu.
