Sunday, November 17, 2024
HomeBeritaPalestinaIsrael siapkan operasi darat untuk gempur Rafah

Israel siapkan operasi darat untuk gempur Rafah

Tentara penjajah Israel. (Foto: Anadolu)
Tentara penjajah Israel. (Foto: Anadolu)

Pasukan penjajah Israel sedang mempersiapkan operasi militer darat di Rafah di Gaza selatan.

Persiapan itu dilakukan di tengah rencana mengevakuasi penduduk sebelum serangan tersebut, ungkap sejumlah media Israel.

Sebelumnya, Mesir dan AS meminta operasi militer di Rafah dilancarkan setelah evakuasi besar-besaran penduduk dari kota tersebut rampung.

Mesir juga meminta operasi tersebut diluncurkan setelah Tel Aviv dan Kairo mencapai kesepakatan soal aktivitas militer Israel di wilayah perbatasan Gaza dan Mesir, yang dikenal sebagai Poros Philadelphia, lapor media Israel KAN.

Poros Philadephia adalah zona penyangga sempit sepanjang 13 kilometer antara Mesir dan Jalur Gaza.

KAN mengklaim Israel telah memberi tahu beberapa negara Arab dan AS tentang kesiapannya meluncurkan operasi di Rafah.

Menurut surat kabar Yedioth Ahronoth, tentara Israel telah menyetujui operasi darat di Rafah di Jalur Gaza selatan.

Sementara itu, Channel 12 Israel melaporkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah memberi tahu Menteri Luar Negeri AS Blinken bahwa operasi darat di Rafah mungkin dimulai dalam waktu dua pekan.

Sebelumnya pada Jumat (9/2), Netanyahu memerintahkan militer Israel untuk menetapkan rencana mengevakuasi warga Palestina dari Rafah.

Rafah merupakan rumah bagi lebih dari 1 juta penduduk yang berlindung perang dan dianggap benteng terakhir Hamas.

Sejak dimulainya serangan Israel terhadap Gaza pada tanggal 7 Oktober, Israel memerintahkan penduduk di bagian utara dan tengah Gaza untuk mengungsi ke bagian selatan.

Situasi ini menyebabkan kondisi yang penuh sesak saat ini di wilayah selatan, terutama di Rafah.

Israel terus melanjutkan serangannya di Gaza di mana setidaknya 27.947 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar merupakan perempuan dan anak-anak.

Selain itu, sebanyak 67.459 orang terluka sejak 7 Oktober, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Israel telah menggempur Gaza sejak serangan yang dipimpin Hamas, yang menurut Tel Aviv telah menewaskan hampir 1.200 orang.

Serangan Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan.

Sementara 60% infrastruktur di wilayah Gaza rusak atau hancur, menurut PBB.

 

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular